BFI Finance (BFIN) Akhirnya Jawab Soal Kabar PHK: Tak Ada yang Disembunyikan
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) menegaskan bahwa pengurangan jumlah karyawan yang terjadi selama tahun ini bukanlah langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang massif, melainkan penyesuaian jumlah sumber daya manusia (SDM).
Corporate Secretary BFI Finance, Sudjono menjelaskan bahwa perusahaan secara berkala melakukan review dan evaluasi efektivitas organisasi melalui proses "right-sizing". Artinya, penambahan atau pengurangan karyawan dilakukan sesuai kebutuhan operasional dan tujuan efektivitas organisasi.
Baca Juga: BFI Finance PHK 1.167 Karyawan dan Tutup Empat Kantor Cabang Sepanjang 2024
”Jumlah yang menurut kami masih wajar sesuai kapasitas dan kebutuhan. Seluruh informasi tercantum di laporan keuangan kami, dan tidak ada yang disembunyikan. Perusahaan selalu taat, dan memenuhi seluruh kewajiban kepada karyawan sesuai ketentuan perundangan berlaku," kata Sudjono dilansir Minggu (17/11).
Hingga 30 September 2024, jumlah karyawan perusahaan tersebut tercatat sebanyak 10.189 orang. Hal ini menunjukkan adanya penurunan sebanyak 1.018 orang dibanding akhir 2023 yang mencapai 11.207 orang. Penurunan ini mencakup:
- Karyawan tetap: Menurun sebanyak 488 orang, dari 6.326 orang pada akhir 2023 menjadi 5.838 orang.
- Karyawan tidak tetap: Menurun sebanyak 530 orang, dari 4.881 orang pada akhir 2023 menjadi 4.351 orang.
Meski demikian, Sudjono menegaskan bahwa penurunan ini tidak mempengaruhi kualitas layanan kepada konsumen karena beberapa posisi telah ditransformasi menggunakan teknologi digital.
Adapun Laporan Kuartal III 2024 BFI Finance mencatatkan bahwa perusahaan telah melakukan pengurangan 1.167 karyawan selama periode Maret hingga September 2024, atau lebih dari 10% dari total tenaga kerja. Selain itu, perusahaan juga menutup empat kantor cabang sepanjang tahun ini sebagai bagian dari langkah efisiensi.
Sudjono menambahkan bahwa pengurangan karyawan ini tidak bersifat tendensius dan merupakan langkah strategis dalam menjaga kesinambungan pertumbuhan perusahaan. Transformasi digital dan optimalisasi operasional menjadi faktor utama dalam penyesuaian jumlah SDM.
”Kami percaya, tindakan perusahaan merupakan langkah tepat untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan guna memberikan hasil terbaik kepada seluruh stakeholders,” tegas Sudjono.
Baca Juga: Tingkatkan Respons Darurat, Ratusan Pegawai BPSDM Jabar Ikuti Pelatihan Mitigasi Bencana
Sebelumnya, jumlah karyawan perusahaan sempat mengalami peningkatan setelah masa pandemi Covid-19, terutama pada periode Januari-Maret 2024. Namun sejak kuartal kedua, jumlah karyawan mulai mengalami penurunan seiring dengan langkah efisiensi yang diambil perusahaan untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar dan operasional yang berubah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement