Harga Emas Global Terus Merangkak Naik, Hanya Tertahan Kuatnya Dolar
Harga emas dunia mencatatkan kenaikan signifikan pada penutupan perdagangan di Rabu (20/11). Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya ketegangan geopolitik yang membuat emas menjadi pilihan utama sebagai aset aman (safe haven).
Dilansir Kamis (21/11), berikut ini adalah catatan pegerakan sejumlah harga logam mulia. Tercatat hanya emas yang masih menunjukkan performa kuat dibandingkan logam lainnya:
- Emas spot naik 0,6% ke US$2.647,43 per ons.
- Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menguat 0,8% menjadi US$2.651,70 per ons.
- Perak turun 0,6% ke US$31,03 per ons.
- Platinum melemah 1,6% ke US$958,79.
- Paladium terkoreksi 1,5% ke US$1.019,23.
Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini menyatakan penurunan ambang batas penggunaan senjata nuklir sebagai respons terhadap serangan konvensional lebih luas. Hal ini memicu kekhawatiran dalam investor dan memicu kebutuhan akan aset aman seperti emas saat kembali meningkatnya ketidakpastian global.
Meski begitu, kenaikan harga emas masih tertahan oleh kuatnya dolar dari Amerika Serikat (AS). Dolar yang masih berada dalam level tinggi membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional.
Di sisi lain, belum ada sinyal besar bahwa pemangkasan suku bunga akan dilakukan oleh Federal Reserve (The Fed). Namun, hal tersebut bisa berubah secara tiba-tiba mengingat ketidakpastian geopolitik.
Baca Juga: Efek Dinamika Geopolitik, Harga Emas Diprediksi Meroket hingga US$3.000
Secara keseluruhan, prospek positif emas tetap terjaga karena sifatnya sebagai pelindung terhadap inflasi dan aset aman dalam situasi volatil. Investor disarankan untuk terus menyoroti perkembangan terkait dengan ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement