Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Asia Melemah, Investor Tarik Diri Gegara Dugaan Skandal Gautam Adani

Bursa Asia Melemah, Investor Tarik Diri Gegara Dugaan Skandal Gautam Adani Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Saham Asia mengalami tekanan hebat pada perdagangan di Kamis (21/11). Hal ini tidak terlepas dari skandal besar yang melibatkan Grup Adani.

Dilansir Jumat (22/11), berikut ini adalah catatan pegerakan sejumlah papan bursa yang berada dalam Bursa Asia. Rerata menunjukkan pelemahan yang cukup signifikan:

  • Nikkei 225: Melemah 0,85% ke 38.026,17.
  • Topix: Turun 0,54% ke 2.682,81.
  • Kospi: Turun tipis 0,07% ke 2.480,63.
  • Kosdaq: Melemah 0,33% ke 680,67.
  • Hang Seng: Melemah 0,32%.
  • S&P/ASX 200 (Australia): Turun tipis 0,04%.
  • CSI300: Naik tipis 0,09%.

Grup Adani menjadi sorotan setelah dugaan skandal suap dan penipuan menyeret sosok dari Gautam Adani di Pengadilan New York.

Skandal tersebut membuat pasar kehilangan kepercayaan dan berangsur menarik diri dari papan bursa untuk sementara waktu demi mencegah hal yang tak diinginkan. Saham Grup Adani sendiri jatuh dengan tajam akibat dari skandal tersebut:

  • Adani Enterprises: Anjlok 19%.
  • Adani Green Energy: Turun 18,09%.
  • Adani Power: Melemah 10,5%.
  • Adani Ports: Melemah 15%.
  • Adani Wilmar: Kehilangan 10%.

Baca Juga: Bantah Keterlibatan Budi Arie, Pasbata Jokowi Siap Ungkap Bukti Terkait Skandal Judi Online

Investor kini mengamati perkembangan kasus tersebut, di sisi lain mereka juga menyoroti dampak faktor lainnya seperti perkembangan geopolitik serta laporan-laporan perusahaan besar seperti Nvidia. Kondisi ini membuat pasar berada dalam posisi defensif, dengan kebangkitan pasar bergantung pada langkah-langkah global untuk memitigasi risiko ekonomi dan geopolitik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: