Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah DBD, Kemenkes dan Takeda Innovative Berkolaborasi di Medan

Cegah DBD, Kemenkes dan Takeda Innovative Berkolaborasi di Medan Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Memasuki musim hujan, ancaman dengue semakin nyata. Untuk kasus dengue di Provinsi Sumatera Utara, masuk ke dalam 10 besar kasus tertinggi di Indonesia dengan 7.761 kasus. Menanggapi hal tersebut, dan mengantisipasi datangnya musim hujan di penghujung tahun, PT Takeda Innovative Medicines, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta pemerintah dan pemangku kepentingan setempat, kembali menggelar rangkaian acara Langkah Bersama Cegah di Kota Medan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan RI, Ina Agustina Isturini menyampaikan apresiasi kepada PT Takeda Innovative Medicines atas komitmen yang tidak pernah putus dalam memerangi dengue di Indonesia.

Baca Juga: Tanggulangi DBD, Pemprov DKI Sebar Nyamuk Wolbachia di Kembangan

“Dengue masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Pekerjaan rumah (PR) kita masih banyak untuk memberantas dengue dan mencapai tujuan bersama ‘nol kematian akibat dengue pada tahun 2030’, sebagaimana dicanangkan oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melalui melalui The Global Strategy for Dengue Prevention and Control 2012-2020 dan A Road Map for Neglected Tropical Diseases (NTDs) 2021-2030," katanya, Sabtu (30/11/2024).

Langkah-langkah pencegahan seperti menjaga penerapan 3M Plus yang konsisten, serta melengkapi perlindungan dengan vaksinasi adalah bagian dari pendekatan menyeluruh untuk mencegah dengue.

"Apalagi saat ini kita mulai menghadapi musim penghujan, di mana kasus kejadian dengue biasanya mulai mengalami peningkatan. Untuk itu, kami mengapresiasi upaya yang secara terus-menerus dilakukan oleh Takeda dalam mengedukasi masyarakat seputar bahaya dengue. Kami berharap upaya bersama ini dapat membuat masyarakat semakin teredukasi akan bahaya virus dengue, sehingga tergerak untuk lebih waspada dan sama-sama memberantas penyakit yang mengancam jiwa ini," katanya.

Mendukung pernyataan yang disampaikan oleh dr. Ina, H. Muhammad Faisal Hasrimy, AP, M.AP., Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, menyoroti tingginya kasus infeksi dengue saat ini. 

“Saat ini kita sudah memasuki musim penghujan, di mana puncaknya akan banyak terjadi pada bulan November sampai Desember. Hal ini meningkatkan risiko penularan virus dengue secara signifikan," ujarnya.

Tahun 2024 sampai dengan 28 November ini, pihaknya mencatat sejumlah 7.994 kasus dengue di Sumatera Utara dengan 52 kematian. Kasus tertinggi terjadi Kab Karo, Kota Medan, Kab Deliserdang dan Kab Nias Selatan. Kasus dengue tersebut dapat diperkirakan mengalami peningkatan 100 % terhadap kasus dengue tahun 2023 (4.687 kasus dengan kematian 24 orang). 

"Dalam upaya menekan angka kasus tersebut, kami berkoordinasi dengan pemerintah pusat (Kementerian Kesehatan RI) untuk memastikan setiap strategi pencegahan dan penanggulangan dengue diimplementasikan secara efektif," katanya.

Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam memerangi dengue dan menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak yang ditimbulkan oleh penyakit ini. 

“Dengue menimbulkan beban yang besar, baik bagi pasien, keluarga mereka, maupun negara. Setiap jiwa yang menjadi korban adalah sebuah tragedi yang seharusnya dapat dicegah, dan setiap kasus adalah pengingat bahwa kita harus berbuat lebih banyak," ujarnya .

Langkah Bersama Cegah DBD adalah sebuah panggilan bagi kita semua untuk bertanggung jawab, proaktif, dan bersatu dalam memerangi dengue.

Andreas percaya bahwa dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, sekolah, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, akan dapat membuat perbedaan nyata.

“Bersama, kita memiliki kekuatan untuk memerangi dengue, tetapi kita harus bertindak sekarang. Ini berarti meningkatkan kesadaran, mengedukasi diri sendiri dan orang lain, serta memperkuat upaya pengendalian nyamuk melalui langkah 3M Plus," katanya.

Selain itu, masyarakat juga perlu mempertimbangkan metode pencegahan yang inovatif yang telah direkomendasikan oleh para ahli medis untuk anak-anak maupun orang dewasa.

Baca Juga: DJPb Sumut: Alokasi Anggaran Pilkada Sudah Direncanakan

“Di Takeda, kami berkomitmen untuk menjadi mitra jangka panjang dalam memerangi dengue. Mari kita ambil langkah bersama, memastikan bahwa tindakan kita hari ini akan menciptakan hari esok yang lebih aman dari dengue dan lebih sehat bagi semua orang di Medan dan Indonesia,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: