- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
IHSG Tercatat Anjlok, Manuver Ambil Untung Investor Asing Masih Jadi Biang Kerok
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 67,28 poin atau -0,95% ke 7.046,98 di Senin (2/12). LQ45 mendapatkan tekanan yang kuat bahkan melemah 1,51% ke level 843,81.
Dilansir Selasa (3/12), Laporan D’Origin Financial And Business Advisory menyoroti masih tingginya angka penjualan investor asing. Mereka mencatatkan net sell sebesar Rp1,27 triliun. Akibatnya, total net buy asing sepanjang tahun turun menjadi Rp20,27 triliun. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tercatat mengalami net sell terbesar dalam pasar reguler dengan angka sebesar Rp544,8 miliar.
Baca Juga: Gelar Book Building, Delta Giri (DGWG) Umumkan Harga per Saham
Adapun dalam perdagangan hari tersebut, sebanyak 370 saham mengalami penurunan, 222 saham menguat, dan 199 saham tidak mengalami perubahan. Volume perdagangan mencapai 19,40 miliar saham dengan frekuensi 1,45 juta transaksi, dan nilai total mencapai Rp10,68 triliun.
Adapun saham-saham ini menjadi saham-saham yang mencatatkan kenaikan signifikan alias top gainers:
- PT Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI)
- PT Indah Prakarsa Sentosa Tbk (INPS)
- PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR)
Sebaliknya, saham-saham ini menjadi saham-saham yang mencatatkan penurunan signifikan alias top losers:
- PT Satu Visi Putra Tbk (VISI)
- PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON)
- PT Natura City Developments Tbk (CITY)
Di sisi lain, saham-saham ini menjadi saham yang paling sering diperdagangkan oleh investor pada perdagangan pada hari terkait:
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
Tekanan pada pasar saham terjadi di tengah ketidakpastian kebijakan moneter sejumlah negara dunia. IHSG juga tengah mengalami aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor lokal dan asing.
Baca Juga: Jelang Public Expose, Lima Direksi Tugu Insurance Serok Berjamaah Saham TUGU
D’Origin Financial And Business Advisory memprediksi bahwa bursa akan menghadapi volatilitas di hari-hari mendatang. Pihaknya menyarankan investor untuk fokus pada data ekonomi global, kinerja perusahaan domestik, dan potensi aksi lanjutan investor asing.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement