Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Optimis atau Pesimis? Ini Prediksi Bankir soal Nasib Ekonomi Indonesia di Bawah Kuasa Prabowo

Optimis atau Pesimis? Ini Prediksi Bankir soal Nasib Ekonomi Indonesia di Bawah Kuasa Prabowo Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming | Kredit Foto: Sekretariat Kabinet
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintahan baru Presiden Prabowo Subinto yang resmi dilantik pada 20 Oktober 2024 lalu menuai tanggapan positif dari kalangan perbankan. Para bankir menilai kehadiran presiden dan wakil presiden yang baru serta pembentukan kabinet pada 21 Oktober 2024, dapat membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia.

Pandangan ini tercermin dalam Laporan Hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (SBPO) Triwulan IV-2024. Survei ini melibatkan 93 bank, mewakili 95,98% total aset bank umum di Indonesia.

Baca Juga: Meski Ekonomi Stabil, Ekonom Khawatir Bila Hal ini Terjadi di Indonesia

"Secara keseluruhan, hasil SBPO triwulan IV-2024 menunjukkan persepsi yang optimis. Hal ini tecermin dari Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada triwulan IV-2024 yang berada pada zona optimis di level 66, meskipun sedikit menurun dari level 68 pada triwulan III-2024," demikian isi laporan tersebut.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Ambisi ini pun diyakini akan mendukung kinerja perbankan nasional. Pasalnya, pertumbuhan ini diperkirakan dapat meningkatkan permintaan kredit, baik produktif maupun konsumtif.

Laporan SBPO turut menyoroti beberapa program utama pemerintahan baru, seperti makan bergizi gratis dan food estate yang diproyeksikan dapat memacu sektor pendidikan, kesehatan, dan pertanian. Dampaknya pun diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat yang selanjutnya memperbesar peluang penyaluran kredit.

Namun, pengaruh positif ini diperkirakan belum akan terasa signifikan pada triwulan IV 2024. Para responden berpendapat bahwa dampaknya baru akan mulai terlihat pada triwulan-triwulan berikutnya, setelah kebijakan pemerintahan baru mulai diterapkan dan memasuki tahap implementasi. 

Baca Juga: Luhut Turun Gunung, Kebijakan Proteksionis Trump Ancam Perekonomian Indonesia

"Pada triwulan awal pemerintahan baru, biasanya masih dalam tahap transisi kebijakan, sehingga perubahan ekonomi secara makro baru akan terasa pada triwulan berikutnya," lanjut laporan tersebut.

Terlebih, Pemerintahan Prabowo Subinto juga menghadapi tantangan untuk menyelesaikan program-program pembangunan yang telah direncanakan dalam APBN 2024, termasuk melanjutkan proyek pemerintahan sebelumnya.

"Oleh karena itu, program-program pemerintah baru diperkirakan baru akan dijalankan mulai awal tahun 2025 sejalan dengan program kerja yang akan ada di APBN 2025," ungkap laporan SBPO. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: