Deviden BUMN untuk Negara di 2024 Rp85,5 Triliun, 2025 Ditargetkan Capai Segini
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan kinerja positif dengan mencatatkan kenaikan deviden bagi negara di tahun 2024 senilai Rp85,5 triliun setelah pada periode sebelumnya mencapai kisaran Rp81,2 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia mencatat setoran deviden terbesar dengan angka Rp25,7 triliun, diikuti Bank Mandiri (Rp17,1 triliun), Mind ID (Rp11,2 triliun), Pertamina (Rp9,3 triliun), Telkom (Rp9,2 triliun), BNI (Rp6,2 triliun), PLN (Rp3 triliun), Pupuk Indonesia (Rp1,2 triliun), Pelindo (Rp1 triliun), dan BTN (Rp420 miliar) sebagai 10 besar BUMN penyumbang deviden terbesar.
Baca Juga: Peran BUMN dalam Penurunan Harga Tiket Pesawat di Libur Nataru
Deviden yang telah disetorkan BUMN per 7 November 2024 pada negara itu telah meningkatkan pendapatan negara sehingga pendapatan negara dari dividen BUMN tercapai 100 persen.
Kementerian BUMN memberikan apresiasi atas kinerja sejumlah perusahaan milik negara tersebut. "Tentu hal tersebut tidak lepas dari upaya-upaya yang dilakukan oleh segenap pengurus, karyawan dan juga didukung oleh sejumlah kementerian yang terkait," begitu keterangan tertulis Kementerian BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir juga turut mengapresiasi kinerja positif BUMN yang mampu meningkatkan setoran pendapatan pada negara. Namun, Erick menegaskan, performa ini bisa semakin baik seiring dengan sejumlah upaya transformasi yang terus dilakukan BUMN.
"Terima kasih atas kinerja yang positif yang selama ini telah ditorehkan oleh BUMN-BUMN. Tapi, saya yakin bahwa performa ini bisa semakin baik seiring dengan semangat BUMN untuk memaksimalkan potensi yang telah ada sekaligus mengeksplorasi peluang baru. Jadi, kuncinya tak hanya memanfaatkan sumber pendapatan yang telah eksis, tetapi juga mengeksplorasi dan berinovasi untuk membuka potensi pendapatan baru," ujar Erick, dikutip dari siaran pers Kementerian BUMN, Selasa (3/12).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement