Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Kopi Indonesia Tumbuh Pesat, Fore Coffee Dorong Inovasi dan Keberlanjutan

Industri Kopi Indonesia Tumbuh Pesat, Fore Coffee Dorong Inovasi dan Keberlanjutan Kredit Foto: Fore Coffee
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri kopi Indonesia menunjukkan pertumbuhan pesat dengan pangsa pasar kedai kopi yang diproyeksikan mencapai USD 2,1 miliar. Di tengah potensi besar ini, Fore Coffee, perusahaan ritel kopi nasional, mengambil peran strategis dalam mendorong konsumsi domestik sekaligus membawa kopi Indonesia ke pasar global.

CEO Fore Coffee, Vico Lomar, menjelaskan bahwa perusahaan telah membangun 216 gerai di 43 kota di Indonesia hingga September 2024. Fore Coffee juga telah melebarkan sayap ke Singapura dengan membuka gerai pertama di Bugis Junction pada November 2023. “Kami percaya ekspansi ini membawa kopi Indonesia ke panggung global sekaligus memperkuat posisi kami di pasar internasional,” ujar Vico.

Fore Coffee juga mengedepankan pendekatan keberlanjutan dalam operasionalnya, mulai dari kemasan ramah lingkungan berbahan polypropylene hingga penggunaan gelas kopi reusable. “Filosofi kami sebagai Fore berasal dari kata forestyang berarti hutan, mencerminkan komitmen kami untuk tumbuh bersama lingkungan,” tambah Vico.

Baca Juga: Ekspor Kopi Indonesia Melonjak, Pemerintah Siap Perluas Pasar di Tengah Tantangan Global

Selain inovasi produk, Fore Coffee memperkenalkan program edukasi seperti "Pak Tani Ngopi di Jakarta", yang memberikan apresiasi kepada petani kopi Jawa Barat sekaligus mengedukasi mereka tentang praktik bertani modern dan pemasaran produk. “Kami ingin membantu petani lokal memaksimalkan potensi kopi mereka di pasar global,” kata Vico.

Konsumsi kopi di Indonesia terus meningkat, diproyeksikan mencapai 4,8 juta kantong pada 2024/2025, menurut laporan USDA. Namun, konsumsi per kapita Indonesia, yang hanya 1 kg per tahun, masih jauh di bawah negara-negara seperti Finlandia (12 kg) dan Amerika Serikat (5 kg).

Vico menekankan bahwa celah ini adalah peluang besar. “Dengan inovasi berbasis teknologi seperti aplikasi Fore Coffee, kami tidak hanya mempermudah akses masyarakat terhadap kopi berkualitas, tetapi juga meningkatkan pengalaman pelanggan secara personal dan interaktif,” jelasnya.

Baca Juga: Tembus Pasar Global! Pemerintah Genjot Ekspor Kopi dengan Langkah Ini

Aplikasi Fore Coffee yang telah diunduh jutaan pengguna sejak 2018 memungkinkan pelanggan menikmati kopi dengan mudah, dari menu yang dipersonalisasi hingga transaksi digital. Keberhasilan ini sejalan dengan tren konsumsi cepat yang didorong oleh ekosistem teknologi di Indonesia.

Fore Coffee juga berkontribusi dalam gerakan global mengurangi limbah plastik. Melalui daur ulang plastik bekas gelas kopi hingga 8.800 kg menjadi furnitur gerai, perusahaan ini menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.

Dengan strategi ekspansi, inovasi teknologi, dan keberlanjutan, Fore Coffee mengukuhkan dirinya sebagai pemain kunci di industri kopi Indonesia. “Praktik keberlanjutan menjadi kunci utama kami dalam menjaga keberhasilan jangka panjang bagi industri kopi Indonesia,” pungkas Vico.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: