Menko Airlangga Sambut Baik Dukungan dan Kolaborasi yang Ditawarkan Sektor Swasta AS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta jajaran pejabat terkait bertemu delegasi sektor swasta Amerika Serikat (AS), United States-ASEAN Business Council (US-ABC) di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (3/12/2024).
US-ABC menyampaikan dukungan penuh kepada Indonesia di bawah pemerintah baru, dan dalam pertemuan tersebut Menko Airlangga serta pihak terkait membahas peluang kerja sama pada berbagai sektor strategis dan berkelanjutan.
Baca Juga: Siap Dukung RI Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8%, Kanada Tawarkan Sejumlah Kerja Sama Strategis
Dipimpin oleh Duta Besar Ted Osius, delegasi AS terdiri dari pejabat senior dari 50 perusahaan anggota Fortune 250, termasuk Duta Besar Brian McFeeters, Wakil Presiden Senior dan Direktur Pelaksana Regional US-ABC, serta Batara Sianturi, Ketua Komite Indonesia US-ABC dan CEO Citi Indonesia.
Dalam pertemuan ini, kedua pihak berdiskusi untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi antara Amerika Serikat dan Indonesia, serta mengeksplorasi peluang-peluang kerjasama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bilateral yang lebih baik.
Dubes Osius menyampaikan komitmen US-ABC dalam mendukung upaya Indonesia meningkatkan konektivitas, ketahanan finansial, ketahanan pangan, kerja sama di bidang kesehatan dan farmasi, serta pariwisata.
“Kami percaya bahwa hubungan bilateral yang erat antara AS dan Indonesia tidak hanya akan memperkuat perekonomian kedua negara tetapi juga menciptakan model pertumbuhan yang berkelanjutan dan inovatif untuk kawasan,” ucap Dubes Osius, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Rabu (4/12).
Menanggapi hal ini, Menko Airlangga menyambut baik dukungan dan kolaborasi yang ditawarkan. “Kemitraan dengan sektor swasta AS dapat menjadi katalis utama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mencapai visi pembangunan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” tanggap Menko Airlangga.
Dalam isu digital ekonomi, para hadirin sepakat pentingnya kolaborasi untuk mendukung kepentingan kawasan Asia Tenggara dalam negosiasi Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital ASEAN (DEFA).
Kedua pihak juga menyoroti peluang investasi sektor swasta AS di bidang energi bersih, yang sejalan dengan salah satu prioritas pembangunan Presiden Prabowo, yaitu percepatan transisi energi bersih di Indonesia.
“Indonesia berkomitmen untuk mencapai ketahanan energi dengan mempercepat pembangunan infrastruktur energi terbarukan, mempromosikan energi terbarukan, dan membangun pertukaran karbon,” ungkap Menko Airlangga.
Sektor bisnis swasta AS dapat memainkan peran penting dalam mendukung komitmen Indonesia terhadap pengembangan energi bersih, khususnya dalam proyek bioenergi, tenaga surya, panas bumi, Sustainable Aviation Fuel (SAF), hingga Small Modular Reactors (SMR).
Kedua pihak juga membahas potensi kerja sama di sektor transportasi, dengan fokus pada peluang pengembangan industri penerbangan di Indonesia. Perwakilan Boeing dalam US-ABC menyampaikan proyeksi bahwa Indonesia akan menjadi pasar penerbangan komersial terbesar di kawasan Asia pada 2035. Boeing juga menyambut baik rencana Indonesia untuk menambah armada pesawat dalam waktu dekat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement