PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mencatatkan laba bersih sebesar USD243,85 juta hingga 30 September 2024. Angka ini turun 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD371,79 juta. Penurunan ini berdampak pada laba per saham dasar yang turun dari USD0,05 menjadi USD0,04.
Merosot 45 persen dari USD4,09 miliar pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan usaha DSSA tercatat sebesar USD2,24 miliar. Sementara itu, beban pokok penjualan turun 44,91 persen menjadi USD1,3 miliar dibandingkan sebelumnya USD2,36 miliar. Dengan demikian, laba kotor DSSA tercatat sebesar USD942,2 juta, juga mengalami penurunan 45 persen dari USD1,72 miliar pada tahun lalu.
Beban penjualan turun menjadi USD255,76 juta dari USD397,73 juta dan beban umum serta administrasi berkurang menjadi USD139,5 juta dari USD261,34 juta. Namun, beban eksplorasi mengalami peningkatan tipis menjadi USD368,2 ribu dari USD319,12 ribu. Total beban usaha secara keseluruhan turun menjadi USD395,63 juta dari sebelumnya USD659,39 juta.
Laba usaha DSSA mencapai USD546,56 juta, turun signifikan dari USD1,06 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bunga juga menurun menjadi USD35,99 juta dari USD38,05 juta. Namun, ekuitas pada laba bersih investasi mengalami peningkatan drastis menjadi USD15,52 juta dari minus USD13,94 juta.
Baca Juga: Galang Dana Rp3,5 Triliun, DSSA Bakal Fokuskan ke Proyek Pusat Data dan Internet MyRepublic
Rugi selisih kurs tercatat USD6,53 juta, lebih baik dibandingkan surplus tahun lalu yang mencapai USD24,81 juta. Beban bunga dan keuangan turun menjadi USD33,7 juta dari USD101,4 juta, sementara penghasilan lain-lain melonjak signifikan menjadi USD14,41 juta dari defisit USD58,94 juta pada periode yang sama tahun lalu. Secara keseluruhan, laba sebelum pajak DSSA tercatat sebesar USD560,98 juta, turun dari USD1 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Hingga akhir September 2024, total ekuitas DSSA mencapai USD1,92 miliar, meningkat dari USD1,72 miliar pada akhir tahun 2023. Namun, liabilitas perusahaan juga naik menjadi USD1,58 miliar dari USD1,34 miliar. Total aset perusahaan tercatat sebesar USD3,51 miliar, naik dari USD3,06 miliar pada akhir tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement