- Home
- /
- Kabar Sawit
- /
- Agronomi
Lebih Unggul dari Tebu, Gula Merah Sawit Dinilai Bisa Jadi Kunci Wujudkan Ambisi Swasembada Gula
Kredit Foto: Reuters/Emmanuel Foudrot
Keunggulan kedua yakni gula merah sawit tersedia sepanjang tahun. Hal tersebut memenuhi aspek ketersediaan atau availability. Ketersediaan tersebut dipengaruhi oleh replanting sekitar 4% per tahun dari luas area kebun sawit. Hal tersebut mengakibatkan produksi gula merah sawit tergolong cukup besar sekitar 3.7 juta ton tiap tahunnya.
Keunggulan ketiga berasal dari segi keterjangkauan atau affordability baik secara ekonomi maupun fisik atau ruang yang terpenuhi. Tercatat gula merah sawit yang diproduksi dari kebun sawit replanting tersebar di 26 provinsi dan 250 kabupaten seluruh Indonesia.
“Mengingat sumber gula merah sawit adalah dari batang sawit saat replanting, biaya produksi tidak diperlukan kecuali biaya pemanenan dan pengolahan sederhana sehingga harga relatif terjangkau dibanding gula tebu,” tulis tim riset PASPI, dikutip Warta Ekonomi, Senin (9/12/2024).
Yang keempat keunggulan dari segi keberlanjutan atau sustainability. Menurut tim riset PASPI, gula merah sawit relatif lebih sustainable. Di sisi lain, pemanfaatan gula merah sawit merupakan bentuk ekonomi sirkuler lantaran memanfaatkan limbah batang sawit yang telah di-replanting.
Di sisi lain, sumber gula merah sawit dari batang sawit tidak terkait dengan land use changes atau ekspansi lahan. Biasanya, produksi dan konsumsi gula merah sawit ini berada pada lingkup lokal sehingga implikasinya, produksi gula merah sawit ini memiliki jejak karbon yang mendekati nol bahkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan gula tebu.
Keunggulan terakhir, produksi gula merah sawit bisa menekan hama penyakit kumbang tanduk yang merupakan musuh utama tanaman sawit. Hal tersebut karena produksi gula merah sawit berasal dari batang pohon sawit. Di sisi lain, produksi tersebut bisa mempercepat pengolahan batang kelapa sawit yang telah ditebang, serta mengurangi biaya replanting untuk chipping.
Baca Juga: Investor Pemula Merapat! BEI Ungkap Keunggulan Produk SSF
“Dengan kata lain, gula merah sawit secara availability, acceptability, affordability dan sustainability menyuguhkan alternatif untuk sumber gula nasional. Dengan produksi sekitar 3.7 juta ton per tahun tersebut dan ditambah dengan produksi gula tebu yang ada akan mempercepat Indonesia mencapai swasembada gula. Tidak hanya swasembada gula semata, tetapi juga swasembada gula yang lebih sustainable, lebih green, dan kompetitif,” pungkas tim riset PASPI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement