Optimalisasi potensi pangan biru untuk mendukung swasembada pangan nasional dan memenuhi kebutuhan pasar perikanan global terus dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dalam acara Indonesia Marine and Fishery Business Forum (IMBF) 2024 bertajuk Blue Food Competent Authority Dialogue di Jakarta, Selasa (10/12/2024), mengatakan potensi pangan biru akan dioptimalkan melalui pelaksanaan lima program ekonomi biru.
Baca Juga: BI Sampaikan Survei Penjualan Eceran November 2024
Lewat program tersebut, produk perikanan di hulu yang ditopang oleh kegiatan budidaya dan penangkapan ditransformasi pengelolaalnya melalui kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota dan pembangunan modeling budidaya berkelanjutan.
Dua program tersebut sudah berjalan perairan timur Indonesia untuk penangkapan ikan terukur, sedangkan modeling budidaya perikanan berkelanjutan telah menghasilkan rumput laut, udang, dan nila salin dengan kualitas ekspor.
"Peningkatan kualitas produksi hasil perikanan di hulu pun dibuktikan dengan penerapan standar produksi yang baku, seperti implementasi CBIB, CPIB, CPPIB untuk kegiatan budidaya," kata Menteri Trenggono, dikutip dari siaran pers KKP, Selasa (10/12).
Selain itu KKP melalui Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BBPHMKP) melakukan penjaminan mutu produk perikanan yang dihasilkan. Badan ini bertugas memastikan bahwa semua produk perikanan Indonesia berkualitas dan aman konsumsi.
“Pangan biru itu salah satu sektor pangan yang berasal dari perikanan yang dihasilkan dari perairan darat dan laut. Ini yang terus kami kembangkan untuk swasembada. Dalam neraca komoditas, sektor perikanan pun selalu positif, surplus dan impornya sangat kecil untuk komoditas yang tidak ada di dalam negeri,” beber Menteri Trenggono.
Sejauh ini produk perikanan Indonesia telah merambah 133 negara dengan nilai ekspor tahun 2023 mencapai USD 5,6 miliar.
Produk terserap paling banyak adalah udang, tuna cakalangan tongkol, cumi sotong gurita, rajungan kepiting, dan rumput laut. Ini menandakan produk perikanan Indonesia selama ini diperhitungkan dalam memenuhi kebutuhan protein berbasis hasil perikanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement