Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat optimistis menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,84 persen pada tahun 2025.
Target ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, seusai menghadiri acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 bertema "Elevating Productivity, Driving West Java’s Economic Acceleration” di Kota Bandung, Selasa (10/12/2024).
Menurut Herman, upaya peningkatan ekonomi tidak hanya bergantung pada investasi, tetapi juga pada penguatan konsumsi masyarakat, peningkatan ekspor, dan keseimbangan neraca perdagangan.
“Tingkat konsumsi harus dijaga. Konsumsi yang turun dapat memantik kemiskinan. Program makan siang bergizi akan membantu mendongkrak tingkat konsumsi masyarakat,” jelasnya.
Sebagai langkah konkret, pemerintah akan meluncurkan program percontohan penanganan kemiskinan ekstrem perkotaan di Bandung Raya.
Program ini akan memberikan pelatihan, pendampingan, akses permodalan, dan fasilitas hunian layak kepada 100 keluarga miskin. “Dengan rekayasa sosial dan digital yang masif, Jawa Barat bisa tumbuh progresif dan inklusif,” imbuhnya
Adapun, Kepala DPMPTSP Jawa Barat, Nining Yuliastiani, menyoroti pentingnya transformasi ekonomi dari konsumsi ke produksi untuk meningkatkan iklim usaha dan investasi.
Menurutnya, sektor investasi seperti pembentukan modal tetap bruto (PMTB) harus menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Langkah ini melibatkan identifikasi sektor unggulan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Baca Juga: Revolusi Layanan Publik di Jawa Barat, Teknologi Blockchain Hadirkan Transparansi dan Kecepatan
Dengan optimisme, inovasi, dan kerja sama lintas sektor, Pemerintah Jawa Barat percaya diri mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang.
“Dibutuhkan realisasi investasi sebesar Rp13.530 triliun selama periode 2024–2029 dengan rata-rata pertumbuhan 16,75 persen per tahun,” ujarnya
Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Bank Indonesia Jawa Barat, Muslimin Anwar, mengingatkan bahwa pencapaian target pertumbuhan ekonomi membutuhkan ekstra upaya.
Proyeksi BI untuk pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2025 adalah 4,7–5,5 persen. “Tidak bisa business as usual, butuh sinergi seluruh pemangku kepentingan,” tegasnya.
Muslimin menekankan tiga kunci utama: komitmen bersama kepala daerah, sinergi antarpemangku kepentingan, dan langkah-langkah luar biasa untuk mendorong investasi. "Dibutuhkan partisipasi masyarakat, khususnya dari sektor swasta, untuk mencapai target ini," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala OJK Jawa Barat Imansyah mengatakan, secara umum pihaknya akan mendorong kebijakan pembiayaan untuk mendukung program-program strategis pemerintah.
“Satu, yang terkait dengan pembiayaan untuk kita bisa men-support kebijakan untuk makan bergizi gratis. Itu kan berarti kan dari hulu ke hilirnya nanti akan kita lihat pembiayaannya,” ungkapnya.
Dari sisi hulu, Jawa Barat sendiri kata dia sudah memiliki pilot project dalam pengembangan peternakan domba. Sehingga hal itu berpeluang untuk dilakukan duplikasi sistem hingga jumlah peternakan akan terus bertambah untuk menyuplai kebutuhan di masyarakat.
Baca Juga: Terapkan Blockchain, Keamanan Data SIINas di Jawa Barat Semakin Terjamin
Yang kedua, adalah mendorong regulasi yang memudahkan pembiayaan untuk sektor perumahan. Pihaknya akan mencoba memberikan insentif untuk sektor pembiayaan perumahan.
“Risikonya bisa kita review lagi sehingga bank juga relatifnya lebih ringan untuk pembiayaan kepada perumahan,” jelasnya.
Selanjutnya, soal penerapan program pemerintah untuk penghapusan kredit UMKM macet.
“Sehingga peluang untuk debitur barunya bisa lebih banyak dan itu akan juga sinergi nanti dengan programnya pemerintah,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement