- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Energi Mega Persada (ENRG) Reaktivasi Sumur Idle, Potensi Investasi Ditaksir Tembus USD100 Juta
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), berkomitmen mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produksi migas nasional. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah melakukan pengeboran sumur-sumur yang menganggur (idle) di wilayah kerja perusahaan. Potensi investasi dari reaktivasi sumur ini pun ditaksir mencapai USD100 juta.
Direktur Utama ENRG, Syailendra S. Bakrie, menyampaikan bahwa dengan dukungan SKK Migas, perusahaan terus mengupayakan peningkatan produksi dan komersialisasi melalui pendekatan efisien dan inovatif. Langkah optimalisasi telah menunjukkan hasil yang nyata, seperti peningkatan produksi di Lapangan Tonga dan Lapangan MSTA.
Baca Juga: Laba Bersih Energi Mega Persada Meningkat 12,21 Persen di Kuartal III 2024
Lapangan Tonga di Sumatera Utara kini lebih ekonomis setelah integrasi operasional dengan Lapangan Lindai di Wilayah Kerja Siak, sehingga jarak trucking minyak berkurang dari 410 km menjadi 200 km. Peningkatan ini menghasilkan laju alir minyak awal sebesar 100 BOPD.
Sementara itu, Lapangan MSTA di Wilayah Kerja Malacca Strait mencatatkan kenaikan produksi awal hingga 200 BOPD berkat integrasi dengan Lapangan MSTB. Keberhasilan ini mendorong rencana pengembangan titik sumur baru yang diproyeksikan menghasilkan produksi awal melebihi 750 BOPD, dengan total investasi senilai USD30 juta.
Selain itu, ENRG juga mencatat kemajuan di Lapangan Wasambo, Wilayah Kerja Sengkang, Sulawesi Selatan. Perusahaan telah menandatangani MoU dengan pihak ketiga untuk menjajaki penjualan gas sebesar 70 mmscfd selama lima tahun. Langkah ini mendukung kebutuhan sistem ketenagalistrikan di Sulawesi Selatan yang menjadi tulang punggung penjualan gas di wilayah tersebut.
Baca Juga: Anak Usaha Energi Mega Persada Selesaikan Pembelian 51% Aset Gas di Sengkang Sulawesi Selatan
Tak hanya itu, ENRG terus menggali potensi cadangan baru melalui pemboran eksplorasi di lapangan Sallobulo dan East Walanga. Kajian reaktivasi dan pengembangan lapangan migas yang belum dimanfaatkan juga tengah dilakukan.
"Dari hasil kajian tersebut akan direncanakan kegiatan berupa akuisisi seismik 3D, pengeboran sumur kajian (appraisal), sumur pengembangan, pemasangan Very Low Pressure (VLP) Compressor, akuisisi data sumuran, dan kerja ulang (workover) dengan perkiraan potensi investasi mencapai USD100 juta," kata Syailendra.
"Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan negara, serta masyarakat sekitar," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement