Di era digital seperti saat ini, banyak cara untuk meningkatkan brand awareness. Jika di masa lalu hanya memanfaatkan tayangan televisi atau media cetak, saat ini sudah banyak platform untuk memasarkan produk, salah satunya dengan media sosial.
Hadirnya media sosial tentu tidak serta merta dapat menggantikan fungsi media massa-televisi, media cetak atau online website- dalam menyebarkan informasi dari sebuah produk atau jasa.
Baca Juga: Dongkrak Produktivitas Sawit, Sinar Mas Kembangkan Benih Tahan Banting
Hal ini pun diakui oleh Brian Griffin, CEO Vero konsultan komunikasi berbasis di Asia Tenggara, di Jakarta, Rabu (11/12/2024). Ia menjelaskan saat ini banyak perusahaan yang masih memilih media massa untuk memasarkan produk atau jasanya.
"Semua klien kami sepertinya sudah tahu value dari media massa. Kalau saya ambil contoh, perusahaan tekno itu tetap membutuhkan media untuk menginformasikan segala hal tentang bisnis mereka," kata dia.
Lebih lanjut Brian menjelaskan, jurnalis itu dapat menulis cerita dengan sudut pandang perusahaan dan juga konsumen sehingga kesadaran akan produk dari sebuah perusahaan akan terbangun dengan sendirinya.
Brian pun tidak memungkiri jika influencer saat ini juga sangat diperlukan oleh perusahaan untuk kegiatan pemasarannya. Mengingat kebanyakan masyarakat sangat aktif dalam menggunakan sosial media sehari-hari.
"Beberapa klien tetap membutuhkan influencer untuk marketing karena brand awareness-nya akan lebih mudah didapatkan melalui sosial media," jelasnya.
Baca Juga: Chatbot Aivia: Channel AI Terkini Sales, Marketing, dan Customer Service
Sementara itu, Catherine, Senior Communication Consultant Vero menambahkan, saat ini perilaku konsumen dalam mencari informasi dan rekomendasi juga sudah berubah dari media massa ke media sosial.
"Saat ini semakin banyak konsumer itu beralihnya kan ke sosial media untuk mendapatkan informasi, rekomendasi. Tapi yang kami lihat juga kebanyakan dari mereka terutama yang berhubungan dengan isu-isu penting mereka juga akan kembali lagi ke media untuk melihat validasi benar atau tidak, cek & ricek ke media," ujar Catherine.
Baca Juga: Storm Trade Luncurkan Program Ambassador untuk Influencer dan Advokat Kripto
Catherine menegaskan, banyak perusahaan mengerti peran dari media massa dalam kegiatan pemasaran masih sangat dibutuhkan.
"Biasanya kami dapat brief pasti media nomor satu dan yang kedua adalah tergantung target audience-nya. Kebanyakan perusahaan yang menjadi klien kami juga paham, media memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik di masyarakat," tutur Catherine.
"Peran dari media itu kalau dari sisi kami dan brand masih sangat dibutuhkan. Sekarang konsumen juga mulai kritis, jadi mereka tetap akan validasi ke media jika ingin menggunakan sebuah produk yang dipasarkan oleh influencer di media sosialnya," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah
Tag Terkait:
Advertisement