Schneider Dorong Industri Optimalisasi Efisiensi Energi dalam Praktik Bisnisnya
Pelaku industri memiliki tanggung jawab untuk ikut serta mewujudkan kesepakatan dunia guna menekan kenaikan suhu bumi di angka 1,5 derajat Celsius, sesuai Paris Agreement yang ditetapkan pada tahun 2018 silam. Salah satu aspek terpenting yang menjadi sorotan dalam hal itu adalah pemakaian energi.
Demi mencapai tersebut, sekaligus ikut mewujudkan target Net Zero Emission (NZE) 2060 yang ditetapkan Pemerintah Indonesia, Schneider Electric mendorong pelaku industri menerapkan pola kunsumsi energi yang efektif. Salah satunya dengan penggunaan teknologi yang mampu menganalisis pos-pos penggunaan energi agar lebih tepat guna.
“Di tengah pemborosan energi yang terjadi saat ini seperti penggunaan air conditioner atau lampu yang berlebihan, penting bagi pelaku industri mengadopsi teknologi yang mampu meningkatkan efektivitas energi mereka. Tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, efisiensi energi juga akan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan,” ujar Martin Setiawan, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, dalam kegiatan Media Masterclass yang berlangsung di Gedung Cibis Nine lt.16, Selasa (10/12/2024).
Lebih lanjut dia menjelaskan, berikut cara yang perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi pemborosan energi:
- Mengukur Konsumsi: Melakukan audit energi dan memasang meter kualitas daya yang andal adalah cara yang baik untuk menetapkan tolok ukur dalam membangun rencana manajemen energi yang efektif;
- Manajemen Energi Aktif: Perbaikan cepat dan hemat biaya seperti memasang penggerak kecepatan variabel atau peralatan distribusi listrik yang efisien dan terhubung dapat segera menurunkan tagihan listrik Anda;
- Otomatisasi: Otomatisasi memungkinkan kontrol yang lebih presisi terhadap peralatan dan proses untuk mengoptimalkan konsumsi energi tanpa mengorbankan kebutuhan produksi. Ini dapat mengatur parameter seperti suhu, tekanan, kecepatan, dan laju aliran menggunakan data dan analitik waktu nyata dari perangkat yang terhubung;
- Pemantauan: Perangkat lunak yang ramah pengguna dapat mengidentifikasi tren pemborosan energi dan area yang perlu diperhatikan sehingga dapat ditangani sebelum uang terbuang. Manajemen energi bukanlah operasi sekali jalan tetapi siklus perbaikan berkelanjutan.
Baca Juga: Meski Industri Otomotif Sedang Tidak Baik-baik Saja, IPCC Optimis Kinerja Bakal Melesat!
Layanan EcoStruxure
Demi membantu pelaku bisnis, Schneider Electric memperkenalkan EcoStruxure, yakni platform IoT manajemen energi dan otomasi untuk bangunan. Platform ini mampu menjawab permintaan yang terus meningkat akan solusi yang sederhana, fleksibel, dan hemat biaya guna memberdayakan pemilik dan operator gedung untuk mengurangi biaya energi dan operasional, mematuhi regulasi energi dan dekarbonisasi.
“Semuanya tanpa memerlukan manajer fasilitas di lokasi," tegas Martin.
Platform EcoStruxure ini, ujarnya, dapat mengurangi biaya energi hingga 50% dan emisi karbon operasional hingga 60% sehingga mendorong penghematan dan keberlanjutan perusahaan. Lebih lanjut dia menyampaikan, platform ini menghubungkan segala sesuatu di perusahaan pelanggan mulai dari lantai dasar hingga teratas dengan mengumpulkan data penting dari sensor ke cloud, menganalisis data untuk mendapatkan wawasan guna melakukan keputusan berdasarkan informasi real-time dan logika bisnis.
"Platform ini memungkinkan konektivitas dan kecerdasan tertanam, menggunakan protokol komunikasi berbasis standar dan kemampuan perangkat cerdas untuk melakukan analitik asli untuk keputusan kontrol," terangnya.
Adapun fitur-fitur utama yang dihadirkan meliputi:
- Manajemen Keberlanjutan: Mengurangi emisi karbon operasional hingga 60% dengan memantau data utilitas secara real time dan mengotomatisasi sistem;
- Manajemen Energi: Memangkas permintaan energi hingga 48% melalui pemantauan, analisis, pengoptimalan, dan pengendalian penggunaan energy;
- Manajemen Operasi: Mengelola 90% permasalahan dari jarak jauh melalui pemantauan jarak jauh secara real-time, pengendalian, dan optimalisasi sistem gedung (misalnya HVAC, pencahayaan, dsb.);
- Manajemen Tempat Kerja: Meningkatkan kondisi dalam ruangan hingga 30% melalui pemantauan dan penyesuaian kualitas udara, suhu, dan tingkat kelembapan secara otomatis, meningkatkan pengalaman penghuni dengan menawarkan lingkungan dalam ruangan yang sehat dan nyaman;
- Manajemen Aset: Mengurangi kerusakan aset hingga 30% melalui peringatan anomali instan dan pemeliharaan preventif terencana yang mengurangi risiko gangguan dan memperpanjang siklus hidup aset.
“Platform EcoStruxure hadir untuk menawarkan satu solusi terpadu guna menyederhanakan operasi perusahaan demi efisiensi dan keberlanjutan yang lebih baik,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement