PT Perkebunan Nusantara Group (PTPN) terus mengokohkan kontribusinya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Melalui tiga program strategis, PTPN berfokus pada peningkatan produksi pangan, pemberdayaan petani, dan diversifikasi kebutuhan gizi masyarakat.
Program unggulan pertama, Tanam Padi PT Perkebunan Nusantara (TAMPAN), mengadopsi pola intercropping padi gogo di lahan peremajaan sawit rakyat. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, menyebut program ini menargetkan pemanfaatan lahan seluas 206 ribu hektare dalam lima tahun ke depan. "Program ini berpotensi menghasilkan setengah juta ton gabah, sekaligus memberikan pendapatan tambahan bagi petani sawit," ujarnya.
Varietas padi gogo seperti Situ Bagendit mampu menghasilkan produktivitas hingga 5,5 ton per hektare di lahan sawah dan 4,0 ton di lahan kering.
Baca Juga: Lewat Intercropping, PTPN Optimalkan Lahan Sawit untuk Dukung Ketahanan Pangan
Selain padi, PTPN juga meluncurkan Program Manis melalui anak usahanya, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), untuk memperkuat ekosistem industri gula nasional. Program ini melibatkan agripreneur muda yang mengelola mini estate tebu dengan luasan 50 hingga 100 hektare. "Sinergi dengan petani, lembaga pemerintah, dan sektor perbankan diharapkan meningkatkan hasil produksi tebu sekaligus menarik peran strategis generasi muda dalam pertanian modern," tambah Ghani. Dengan adanya Saung Manis sebagai ruang diskusi dan pelatihan bagi petani di berbagai wilayah, program ini berhasil meningkatkan produktivitas tebu hingga 45%.
Dalam diversifikasi pangan, PTPN juga menjalankan program peternakan sapi perah modern untuk mendukung kebutuhan susu dalam negeri. Langkah ini bertujuan menciptakan rantai pasok lokal yang efisien, mengurangi ketergantungan impor, dan mendukung keseimbangan gizi masyarakat. Program ini direncanakan berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Baca Juga: PTPN Group dan SGN Canangkan Gerakan Menuju Swasembada Gula Nasional 2028
Selain itu, melalui program Makmur, PTPN memberikan ekosistem terpadu bagi petani, mulai dari penyediaan benih, pupuk, hingga jaminan pasar. Hasilnya, produktivitas di kebun tebu Mangliwetan Bondowoso meningkat dari 76 ton per hektare menjadi 110 ton per hektare, dengan rendemen naik dari 8,14% menjadi 8,94%. "Program ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga kesejahteraan petani," jelas Ghani.
Dengan inisiatif yang luas dan dampak nyata, PTPN Group terus menunjukkan perannya sebagai tulang punggung swasembada pangan Indonesia. Kolaborasi strategis dengan berbagai pihak semakin memperkuat posisi PTPN dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement