Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Solusi Atasi Stunting hingga Masalah Kesehatan Lainnya, Se 'Poweful' Apa Minyak Makan Merah?

Solusi Atasi Stunting hingga Masalah Kesehatan Lainnya, Se 'Poweful' Apa Minyak Makan Merah? Kredit Foto: Instagram/Bobby Nasution
Warta Ekonomi, Jakarta -

Minyak sawit merupakan minyak nabati yang tergolong serbaguna atau versatile lantaran dapat diaplikasikan untuk menghasilkan berbagai macam produk konsumen. Berdasarkan survey World Wildlife Foundation, tercatat lebih dari 50% produk kemasan yang ada di supermarket seluruh dunia mengandung minyak sawit.

Tak ingin ketinggalan, Indonesia juga terus berinovasi dalam pengembangan hilirisasi sawit untuk menghasilkan consumer goods. Hal ini juga tidak bisa dilepaskan dari status Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia.

Baca Juga: Ide Mutiara: Paradigma Berfikir Holistik Menyelamatkan Industri Sawit

Salah satu produk yang sedang dikembangkan saat ini dalam jalur pangan atau oleofood complex yakni Minyak Makan Merah (M3). Produk itu sejatinya bukanlah barang baru dalam inovasi produk hilir sawit nasional. Bahkan, produk minyak makan merah merupakan produk yang sudah sejak lama dikembangkan oleh para peneliti sawit di Indonesia.

Sejak dua dekade terakhir, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah melakukan serangkaian studi dan penelitian terkait dengan minyak makan merah ini. Akan tetapi, disayangkan bahwa inovasi tersebut belum dikomersialisasikan dan dikonsumsi secara meluas di Indonesia.

Padahal, potensi minyak tersebut sangat besar dalam menyediakan sumber pangan bergizi yang dapat diakses oleh masyarakat Indonesia dengan harga yang ramah di kantong dan ketersediaannya cukup besar sehingga bisa berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan lokal maupun nasional.

Untuk mengejawantahkan potensi tersebut, diperlukan pengembangan hilirisasi untuk menghasilkan produk pangan berbasis sawit. Besarnya volume produksi dan keunggulan nutrisi yang terkandang dalam minyak sawit menurut peneliti dari berbagai lembaga menjadi salah satu faktor kuat untuk menghasilkan produk pangan bergizi bagi masyarakat Indonesia.

Adapun salah satu hasil inovasi produk hilir sawit di bidang pangan yakni minyak makan merah yang merupakan nama lain dari minyak sawit merah (Red Palm Oil). Produk tersebut merupakan olahan dari minyak sawit mentah (CPO) yang masih mempertahankan kandungan beta karoten atau Vitamin A, Vitamin E, squalene, serta kandungan senyawa bioaktif atau fitonutrien lainnya dengan kadar yang relatif tinggi.

Produksi minyak merah ini menggunakan rekonfigurasi teknologi refining yang bertujuan untuk mempertahankan sebanyak miungkin kandungan karoten dan senyawa bioaktif (fitonutrient) dalam produk akhirnya. Hal tersebut berbanding terbalik dengan teknologi produksi minyak goreng sawit komersial yang malah membuang karoten. Teknologi itu pun telah dikembangkan oleh PPKS.

Baca Juga: Harga Minyak Turun, Pasar Bimbang Gegara Melimpahnya Pasokan

Sementara itu, menurut Ayustaningwarno dalam jurnalnya berjudul Proses Pengolahan dan Aplikasi Minyak Sawit Merah pada Industri Pangan, pada rekonfigurasi teknologi refining tersebut, proses rafinasi minyak sawit dilakukan secara fisik pada suhu rendah dengan suhu kurang dari 70 derajat celcius.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: