Bursa Saham Asia secara keseluruhan mencatat pelemahan pada penutupan perdagangan di Senin (16/12). Sentimen pasar tertekan karena investor berhati-hati menunggu keputusan penting dari bank sentral besar yang dijadwalkan pekan ini.
Dilansir Selasa (17/12), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergolong ke dalam Bursa Saham Asia. Tercatat rerata mengalami pelemahan meski masih tergolong stabil:
- Hang Seng (Hong Kong): Turun 1% ke level 19.795,49
- CSI 300 (China): Melemah 0,54% ke posisi 3.911,84
- Kospi (Korea Selatan): Turun 0,22% ke 2.488,97
- Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,67% ke 698,53
- Nikkei 225 (Jepang): Melemah tipis 0,03% ke 39.457,49
- Topix (Jepang): Turun lebih dalam, sebesar 0,3% ke 2.738,33
- S&P/ASX 200 (Australia): Merosot 0,56% ke 8.249,5
Investor tengah waspada menjelang keputusan sejumlah bank sentral terkait dengan kebijakan suku bunga yang akan diambil oleh negara-negara besar dunia. Keputusan tersebut akan menjadi kunci dalam melihat pergerakan pasar ke depan.
Bank of Japan (BOJ) diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga dalam pengumuman yang akan dilakukan pada Kamis. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kekuatan dari Yen Jepang.
People’s Bank of China (PBOC) dijadwalkan merilis tingkat Loan Prime Rates (LPR) di Jumat. LPR satu tahun akan memengaruhi pinjaman korporasi dan rumah tangga, sedangkan yang lima tahun akan menjadi acuan suku bunga hipotek.
Laporan Ekonomi China seperti laporan produksi industri, penjualan ritel, dan harga rumah untuk bulan sebelumnya juga akan ditunggu pasar. Data tersebut dianggap sebagai indikator utama untuk mengukur kesehatan ekonomi dari China.
Federal Reserve (The Fed) juga turut menjadi pantauan mengingat mereka akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada 18 Desember. Pasar optimis bahwa bank sentral ini akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Baca Juga: Petrosea Tawarkan Obligasi dan Sukuk Rp1,5 Triliun, Oversubscribed 2 Kali Lipat
Namun terdapat sinyal bahwa suku bunga justru akan dipertahankan. Sinyal tersebut merupakan data perekonomian terbaru, khususnya data inflasi yang belum memenuhi target dari Amerika Serikat (AS).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement