Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Merger XL dan Smartfren, Dirut Telkom Beri Tanggapan Begini

Soal Merger XL dan Smartfren, Dirut Telkom Beri Tanggapan Begini Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Langkah besar terjadi di dunia telekomunikasi Indonesia dengan penggabungan XL Axiata dan Smartfren. Terkait itu, Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyambut positif merger ini dan berharap perubahan tersebut akan memberikan dampak baik bagi industri.

"Merger semoga baik untuk industri lah," kata Ririek di kantor Telkom, Senin (16/12/2024).

Meski kini operator seluler besar tersisa tiga—Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan gabungan XL-Smartfren—Ririek yakin akan tetap ada persaingan. "Sekarang cuma tiga pemain besar. Kan cukup ada, jadi persaingan juga tiga. Merger (XL dan Smartfren)," tambahnya.

Baca Juga: XL Axiata dan Smartfren Gabung! Ini Langkah Besar di Balik Merger Rp104 Triliun

Sebelumnya, Presiden Direktur Smartfren (FREN), Merza Fachys, menargetkan merger ini selesai maksimal pada semester I 2025. Setelah rampung, PT Smart Telecom (ST) dan FREN akan dilebur ke dalam XL Axiata (EXCL) dengan nama baru PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. Jika berjalan sesuai rencana, penggabungan perusahaan ini pun diperkirakan akan efektif pada 15 April 2025. 

“Prosesnya masih menunggu perizinan dari regulator, baik Kementerian Komunikasi dan Digital maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kami harapkan bisa selesai sebelum semester pertama, sehingga XLSmart sudah harus bisa beroperasi dalam rentang pada first half 2025,” ungkap Merza.

Lebih lanjut, Chief Executive Officer Axiata Group, Viviek Sood, menekankan bahwa merger ini akan memberikan manfaat strategis untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

Baca Juga: Melebur dengan XL Axiata, BEI Bakal Hapus Saham FREN dari Papan Perdagangan

"Sinergi yang dihasilkan oleh merger ini akan meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan sebagian akan digunakan untuk menangkap peluang pertumbuhan masa depan," jelas Viviek dalam pernyataan resmi pada Rabu (11/12/2024).

Sebagai konsekuensi dari sifat dan hukum merger, seluruh neraca FREN dan ST, termasuk aset, kewajiban, hingga ekuitas, akan secara otomatis dialihkan ke dalam EXCL. Para investor FREN dan ST juga akan bergabung ke dalam EXCL melalui mekanisme konversi saham.

“Kalau saya sih bilang menurut saya sebaiknya para investor untuk ikut konversi, karena di merger company akan lebih baik performanya,” kata Direktur Keuangan FREN Antony Susilo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: