- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
FlexyPack (PACK) Mau Ubah Rencana Penggunaan Dana IPO dan Tambah Kegiatan Usaha Baru
PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) atau FlexyPack mengumumkan rencana perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana (IPO) dan rencana penambahan kegiatan usaha baru. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan nilai tambah bisnis.
Sebelumnya, pada 31 Januari 2023, PACK berhasil menggelar IPO dengan menawarkan 308 juta saham seharga Rp162 per saham. Dari total hasil emisi sebesar Rp49,89 miliar, perusahaan memperoleh dana bersih sebesar Rp46,65 miliar setelah dikurangi biaya penawaran Rp3,24 miliar.
Awalnya, dana ini direncanakan untuk pengembangan teknologi senilai Rp9,79 miliar dan modal kerja sebesar Rp36,85 miliar. Namun, realisasi penggunaannya hingga kini tercatat sebesar Rp6,43 miliar untuk pengembangan teknologi dan Rp37,29 miliar untuk modal kerja. Dengan demikian, masih terdapat sisa dana sebesar Rp2,92 miliar.
Baca Juga: MIND ID Diincar Masuk Bursa, Kementerian BUMN Kaji Opsi IPO
Sisa dana tersebut rencananya akan dialokasikan untuk mendukung kegiatan usaha baru perusahaan. Dalam rencana ini, PACK akan menambah kegiatan usaha di bidang holding perusahaan, yang tercantum dalam KBLI 64200.
Bidang ini melibatkan pengelolaan aset dari entitas anak dan grup perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan sinergi serta meningkatkan efisiensi operasional.
Penambahan kegiatan usaha ini dilakukan untuk menyesuaikan bisnis PACK dengan entitas anaknya, PT Eco Energi Perkasa (EEP), yang bergerak dalam perdagangan besar logam dan bijih logam.
Baca Juga: Ada 22 Perusahaan Antre IPO di BEI, Mayoritas Punya Aset Jumbo
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat bisnis perdagangan logam, baik secara langsung maupun melalui entitas anak. Dengan ekspansi ini, PACK optimis dapat meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan dan para pemegang saham.
Perubahan ini telah sesuai dengan peraturan OJK, termasuk POJK No.17/2020, dan tidak termasuk transaksi material atau konflik kepentingan. Rencana penambahan usaha ini pun akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 30 Desember 2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement