- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Krakatau Steel (KRAS) Cetak Pendapatan US$657,5 Juta di Kuartal III 2024
Sampai dengan Kuartal III tahun 2024, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatatkan pendapatan senilai US$657,5 juta serta volume penjualan sebesar 532,2 ribu ton atau 66,3% dari total pendapatan.
“Di tahun 2025 ini dengan target beroperasinya kembali Pabrik Hot Strip Mill, kami proyeksikan akan terjadi peningkatan pendapatan dan volume penjualan baja,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar dikutip Selasa, (31/12/2024).
Baca Juga: Bos Baru Krakatau Steel Pernah Sulap Rugi Puluhan Miliar Jadi Untung!
Ini diperkuat setelah sebelumnya beberapa waktu lalu Krakatau Steel menandatangani Long Term Supply Agreement dengan 23 perusahaan distributor, pabrikan, maupun coil centre untuk suplai produk baja mencapai 38.500 ton per bulan selama 1-2 tahun ke depan.
Selain itu, tahun 2024, Krakatau Steel berhasil melaksanakan Long Term Supply Agreement sebesar total 1.256.000 ton dengan rincian Hot Rolled Coil 786.000 ton dan Cold Rolled Coil sebesar 470.000 ton.
Secara konsolidasi, hingga Triwulan III tahun 2024 Krakatau Steel Group telah mencatatkan Pendapatan senilai US$657,5 juta dengan rincian Pendapatan Produk Baja senilai US$436,1 juta dan Pendapatan Non Baja senilai USD221,4 juta.
“Hingga September 2024 secara konsolidasi, perseroan juga mencatatkan laba bruto sebesar USD64,3 juta dan Perseroan berhasil menurunkan Biaya SGA sebesar 15% melalui program efisiensi yang secara konsisten dijalankan,” tambah Akbar.
Lebih lanjut Akbar juga menyampaikan bahwa kontribusi pajak Krakatau Steel untuk negara cukup besar yakni mencapai Rp1,83 triliun hingga periode September 2024. Secara konsisten kami taat akan pajak dan membayarkan kewajiban kami tepat waktu.
Akbar juga menyebutkan bahwa beberapa proyek strategis telah rampung diselesaikan oleh Krakatau Steel Group diantaranya proyek pipa baja untuk transmisi gas bumi Cirebon-Semarang oleh PT Krakatau Pipe Industries.
Lalu Desal-Demin Water di Plant Sumbawa, Nusa Tenggara Barat oleh PT Krakatau Tirta Industri serta proyek Integrated Warehouse Stage #2 dan pengadaan Kapal Tunda oleh PT Krakatau Bandar Samudera.
Dengan sinergi dan kolaborasi Krakatau Steel Group, kemudian transformasi dan restrukturisasi lanjutan yang terus dilakukan serta dukungan dari pemerintah, diyakini tahun 2025 Krakatau Steel dapat meningkatkan kinerjanya.
Dan bersama mitra industri baja lainnya dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan industri nasional yang mendorong terwujudnya peningkatan perekonomian Indonesia hingga 8%.
Pada hari ini juga, Krakatau Steel telah berhasil menghasilkan produk pertama Hot Rolled Coil dalam rangka Hot Comissioning yang merupakan bagian dari progress recovery Switch House Hot Strip Mill.
Baca Juga: Pilpres dan Pilkada Berjalan Damai, Polri Dinilai Sukses Amankan Pesta Demokrasi
“Dengan beroperasinya kembali fasilitas produksi Hot Strip Mill, kami optimistis Krakatau Steel akan dapat kembali memasok kebutuhan baja nasional secara optimal,” pungkas Akbar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement