Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa semester I 2024 merupakan periode yang penuh tekanan bagi perekonomian Indonesia yang disebabkan oleh penurunan penerimaan pajak.
“Bagi kami di Kementerian Keuangan, penerimaan pajak SPT yang disampaikan masyarakat bulan Maret untuk orang pribadi dan bulan April untuk perusahaan sudah menunjukkan tanda-tanda koreksi yang sangat dalam,” kata Sri Mulyani di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (2/1/2024).
Realisasi pendapatan negara semester I 2024 mencapai Rp1.320,7 triliun mengalami kontraksi 6,2 persen jika dibandingkan semester I 2023 mencapai Rp1.407,9 triliun.
Adapun total target pendapatan negara dalam APBN 2024 senilai Rp 2.802,29 triliun. Hingga akhir November 2024, pendapatan negara tercatat sebesar Rp 2.492,7 triliun atau 89 persen dari target.
“Dan pada akhir tahun bahkan masih tumbuh meskipun tidak tinggi tapi cukup decent untuk situasi yang begitu tidak mudah tumbuh dari tahun lalu,” jelas Sri Mulyani.
Baca Juga: Modal Nasib Tahun Ini, Sri Mulyani Ungkap Data APBN 2024
Lebih lanjut, ia menguraikan belanja di 2024 mengalami kenaikan signifikan hal ini dikarenakan adanya pemilu, pilkada, pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) serta tambahan bantuan sosial dalam rangka menangani El Nino.
“Sehingga belanja atau APBN turut memitigasi dampak dan tekanan di dalam masyarakat. Oleh karena itu, belanja tumbuh tinggi. Di kementerian/lembaga bahkan tumbuhnya double digit. Dan keseluruhan tumbuhnya melebihi dari 6 persen,” tuturnya.
Meski demikian, APBN 2024 ditutup dengan hasil yang aman dan sehat sehingga mampu menjadi bekal yang kuat untuk memasuki tahun 2025. Defisit APBN tercatat lebih rendah dari perkiraan semula yang mencapai 2,7% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
“Lebih kecil, jauh lebih kecil dari laporan semester yang waktu itu diprediksikan 2,7%. Artinya, APBN kita tutup di tahun 2024 dengan relatif sehat dan aman,” terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement