Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kimia Farma Buka Suara Soal Pergerakan Saham yang Melonjak, Begini Katanya!

Kimia Farma Buka Suara Soal Pergerakan Saham yang Melonjak, Begini Katanya! Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai saham atau keputusan investasi pemodal. Penegasan tersebut merespons permintaan klarifikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait volatilitas saham perusahaan. 

Corporate Secretary PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno Putro, menyatakan bahwa pihaknya belum mengetahui adanya aktivitas signifikan dari pemegang saham tertentu maupun fakta lain yang dapat berdampak pada pergerakan saham KAEF. "Hingga saat ini belum terdapat informasi, fakta, atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat memengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan," tegas Ganti dalam keterangannya, Senin (6/1/2025).

Ganti juga menyampaikan bahwa Kimia Farma tidak memiliki rencana tindakan korporasi dalam waktu dekat yang dapat memengaruhi pencatatan saham. "Perseroan hingga saat ini belum memiliki rencana tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk dalam tiga bulan mendatang," jelasnya.

Baca Juga: Kimia Farma Bongkar Pasang Komisaris, Stefan Looho Jadi Komut

Saham KAEF pada jeda siang perdagangan 7 Januari 2025 berada di level Rp705 per saham, mengalami penurunan dari pembukaan perdagangan pada Rp780 per saham. Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, harga saham KAEF mencatat kenaikan 6,82% dibandingkan posisi Rp660 per saham pada 9 Desember 2024. Selama periode tersebut, saham KAEF sempat menyentuh level tertinggi di Rp735 per saham pada 6 Januari 2025 dan terendah di Rp590 per saham pada 20 Desember 2024.

Asal tahu saja, Kimia Farma membukukan rugi sebesar Rp421,8 miliar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang kuartal III 2024, meningkat tajam sebesar 137,9% dibandingkan rugi Rp177,3 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih perusahaan naik tipis sebesar 1,94% menjadi Rp7,86 triliun, tetapi kenaikan beban pokok penjualan sebesar 12,65% menjadi Rp5,51 triliun menggerus laba kotor hingga turun 16,37% menjadi Rp2,35 triliun.

Beban usaha menurun menjadi Rp2,65 triliun, tetapi laba usaha masih tertekan hingga turun menjadi Rp197,5 miliar. Rugi sebelum pajak membengkak menjadi Rp633,6 miliar akibat tingginya beban keuangan sebesar Rp442,2 miliar. Setelah pajak, rugi tahun berjalan tercatat sebesar Rp550,8 miliar, meningkat dari Rp130,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Jabar Bedas dan Seikat Ranting, Strategi Kimia Farma Perangi HIV dan Stunting

Baca Juga: Emiten Batu Bara Hary Tanoe (IATA) akan Right Issue 20,19 Miliar Saham, Modalnya untuk Ini!

Meski menghadapi tekanan kinerja, manajemen Kimia Farma tetap memastikan bahwa seluruh aktivitas perusahaan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak ada kendala signifikan yang memengaruhi keberlangsungan usaha.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: