Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ambisi Prabowo, Koperasi Harus Bisa Dirikan Pabrik Susu dan CPO

Ambisi Prabowo, Koperasi Harus Bisa Dirikan Pabrik Susu dan CPO Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), Ferry Juliantono, memastikan jika Kementerian Koperasi (Kemenkop) berupaya mendorong transformasi koperasi serta meningkatkan peran koperasi dalam perekonomian nasinonal. Di sisi lain, transformasi koperasi juga bertujuan untuk mewujudkan mimpi membangun pabrik milik petani dan peternak.

Tak hanya itu, pihaknya juga mengungkapkan adanya rencana pembangunan pabrik pengolahan susu dan pabrik Crude Palm Oil (CPO) yang bakal dikelola oleh koperasi. Hal tersebut, kata dia, dilakukan demi mendorong agar koperasi mampu bersaing di sektor industri.

Baca Juga: 4 Kabar Baik Bagi Koperasi, Termasuk Tambahan Dana Rp10 Triliun dari Prabowo!

“Karena memang penugasan kepada kami di Kemenkop oleh Presiden Prabowo Subianto, ingin koperasi itu bisa seperti di luar negeri. Koperasi bisa buat pabrik CPO dan koperasi susu bisa membuat pabrik pengolahan susu sendiri,” ujarnya di Jakarta, Selasa, (7/1/2025).

Ferry juga mengungkapkan bahwa Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM (LPDB-KUMKM) bakal diberikan keleluasaan untuk berinvestasi, termasuk di antaranya mengakuisisi pabrik dan smelter. Akan tetapi, instruksi tersebut masih mneunggu Peraturan Menteri Koperasi baru yang diharapkan rampung paling lambat minggu depan.

Hal tersebut, kata Ferry, sejalan dengan visi untuk memberdayakan koperasi agar mampu memiliki beberapa aset besar seperti kapal canggih, smelter, dan perkebunan.

“Seperti yang diimpikan Presiden Prabowo,” kata dia.

Di sisi lain, hal tersebut juga sejalan dengan program susu bagi siswa penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sempat menjadi sorotan. Kendati dia mengaku sempat terjadi kendala distribusi, namun pemerintah menegaskan jika program tersebut akan tetap berlanjut.

“Uji coba dan simulasi distribusi tengah dilakukan untuk memastikan kelancaran program,” imbuhnya.

Dia menegaskan bahwa perlu memberikan susu dalam kemasan UHT atau susu bubuk bagi sekolah-sekolah di luar Jawa yang jauh dari sentra peternakan sapi perah. Kemenkop, untuk mendukung program tersebut, tengah mempertimbangkan dua opsi.

Pertama, membangun pabrik susu baru. Kedua yakni mengakuisisi pabrik susu yang sudah ada.

Pihaknya juga mengklaim hingga saat ini, sudah ada koperasi yang ingin terlibat dalam program ini. Maka dari itu, dia menjelaskan perlunya koperasi untuk memenuhi persyaratan tertentu. Misalnya, koperasi peternakan sapi perah nantinya didorong untuk memiliki pabrik pengolahan susu sendiri, dan untuk koperasi petani sawit akan didorong untuk membangun pabrik CPO.

Proses transformasi tersebut rencananya akan dilakukan secara bertahap. Termasuk di antaranya konversi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi koperasi. Pasalnya, Ferry menyebut jika di Kemenkop sekarang dimungkinkan untuk bisa membantu menyalurkan pupuk dengan skema yang baru.

“Saat ini, dari 64.000 Gapoktan, baru 4.000 yang telah menjadi koperasi. Proses konversi sisanya akan dilakukan secara bertahap,” katanya.

Baca Juga: Dapat Tambahan Rp10 Triliun, Wamenkop Ajak Koperasi Jasa TC Investama Lakukan Ini

Ferry juga menekankan pentingnya sinergi antar kementerian, khususnya dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memastikan kelancaran distribusi pupuk.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: