Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-gara Ini, Emiten Minuman Teguk (TGUK) Derita Rugi hingga Tutup Banyak Outlet pada 2024

Gara-gara Ini, Emiten Minuman Teguk (TGUK) Derita Rugi hingga Tutup Banyak Outlet pada 2024 Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) mengungkap penyebab penutupan gerai sepanjang 2024 yang membuat jumlah outlet mereka menyusut drastis.

Hingga Oktober 2024, emiten minuman bermerek Teguk itu hanya menyisakan 35 gerai. Selain itu, Perseroan juga melakukan pengurangan jumlah karyawan, dari 628 orang pada Desember 2023 menjadi hanya 88 karyawan per Oktober 2024.

Dalam hasil public expose, Manajemen TGUK menjelaskan beberapa tantangan besar yang dihadapi sepanjang tahun. "Dinamika pasar menekan kelompok menengah ke bawah yang merupakan target market TGUK. Daya beli masyarakat sangat rendah, penurunan ini sudah dirasakan di Q1-Q3 (2024) dan customer sekarang merasakan membeli online menjadi lebih mahal."

Baca Juga: Mulai Disoroti Bisnis, Pemulihan Ekonomi Akan Diwarnai Naiknya Penggunaan AI

Situasi ini memaksa konsumen untuk lebih memprioritaskan kebutuhan pokok, yang berdampak besar pada sektor F&B, termasuk Teguk. "Hal ini menyebabkan TGUK harus melakukan efisiensi dengan cara penutupan store," lanjut manajemen.

Upaya penutupan gerai pun diklaim berhasil memangkas biaya operasional perusahaan hingga 68,9 persen.

Di sisi keuangan, TGUK mencatat rugi bersih sebesar Rp20,10 miliar hingga kuartal III 2024, kontras dengan laba Rp4,16 miliar yang diraih pada periode yang sama di 2023. Penjualan juga menurun tajam dari Rp100,13 miliar menjadi Rp69,80 miliar.

Manajemen menyebut ada tiga faktor utama di balik kerugian tersebut, yaitu tagihan besar dari platform online, investasi di es krim yang tidak sesuai ekspektasi, dan biaya akibat penutupan toko.

Baca Juga: Pendapatan Turun, VIVA Masih Belum Move On Dari Rugi

Menghadapi tahun 2025, TGUK akan mengarahkan fokus pada model Business to Business (B2B) dan Business to Customer (B2C), serta berencana memaksimalkan potensi pertumbuhan melalui pengembangan store dan island di area publik seperti horeka dan educational channel.

Selain itu, TGUK akan memaksimalkan franchise di luar negeri, khususnya di Australia dan Amerika. TGUK juga berencana memperluas jangkauan di daerah yang belum terjamah, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, meskipun belum ada rencana penambahan gerai di luar negeri dalam waktu dekat.

Dengan R&D yang kuat, diversifikasi produk untuk semua target market, dan channel pemasaran yang banyak, TGUK optimistis mampu mencatatkan kinerja lebih baik ke depannya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: