Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

AI Jadi Tantangan Industri Manajemen Investasi di 2025

AI Jadi Tantangan Industri Manajemen Investasi di 2025 Kredit Foto: Cloudera
Warta Ekonomi, Jakarta -

Investment Management Association of Singapore (IMAS) mengungkapkan bahwa inovasi teknologi akan turut mengubah ekosistem bisnis manajamen investasi. Salah satu inovasi yang paling disoroti adalah meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Chairman of IMAS, Jenny Sofian mengatakan bahwa industri manajemen investasi mesti bersiap tak hanya dalam menghadapi perubahan dinamika ekonomi global namun juga industri mereka yang terkena dampak perkembangan teknologi seperti AI.

Baca Juga: Potensi Investasi Rp15 Triliun, PTPN III Jalin Kerja Sama Strategis dengan Perusahaan China

“Di tengah ketidakpastian geopolitik dan dinamika pasar yang berubah, perusahaan manajemen investasi harus beradaptasi dengan strategi inovatif, memanfaatkan teknologi, dan memenuhi permintaan klien yang terus berkembang,” kata Jenny, dilansir Senin (13/1).

Permintaan yang kuat terhadap solusi teknologi inovatif untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas diperkirakan akan mewarnai industri manajemen investasi. Hal ini selaras dengan tantangan yang turut dirasakan oleh industri financial technology (Fintech).

Adapun sektor manajemen investasi yang akan terpengaruh disrupsi teknologi ini mulai dari operasi dana, middle office, hingga riset. Bagian-bagian ini bisa dipengaruhi oleh invoasi analitik canggih, pembelajaran mesin, dan kecerdasan buatan, termasuk Generative AI (GenAI).

“Tren ini mencerminkan transformasi industri yang didorong oleh komitmen untuk memenuhi kebutuhan klien dan memanfaatkan peluang pertumbuhan di masa depan,” ujar Chairman of the IMAS Development Committee, Thomas Kaegi.

IMAS juga mengungkit soal penurunan prioritas dari prinsip keberlanjutan. Tahun ini prioritas terkait dengan prinsip tersebut turun signifikan, mencerminkan perkembangan ekosistem bisnis manajemen investasi yang telah memiliki kompetensi dasar terkait Environmental, Social, and Governance (ESG).

Meski demikian, integrasi hal terkait dalam strategi yang ada tetap menjadi pilihan utama bagi perusahaan. 

Baca Juga: Dorong Investasi Asing, Bank Mandiri Promosikan Sektor IT ke Investor Hongkong

Adapun dalam penerapannya, industri manajemen investasi terkendala oleh beragamnya standar akan keberlanjutan, kurangnya standarisasi data, hingga ketidakseragaman kerangka kerja untuk berbagai kelas aset.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: