
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya keberlanjutan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk menunjang kinerja sektor industri di Indonesia. Ia meminta agar program yang terhenti sejak 31 Desember 2024 ini segera diaktifkan kembali demi menjaga keberlangsungan operasional pabrik-pabrik nasional.
“Harus segera berlaku ya (HGBT), karena kan pabrikan harus berjalan,” ujar Agus usai menghadiri Rapat Koordinasi Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Baca Juga: Sektor Industri Penerima Gas Murah Bakal Ditambah, Begini Kata Bahlil
Program HGBT sebelumnya diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 121 Tahun 2020, yang menetapkan harga gas murah sebesar USD 6 per MMBTU untuk tujuh sektor industri utama, yaitu pupuk, petrokimia, baja, keramik, kaca, oleokimia, dan tekstil. Namun, dengan berakhirnya program tersebut pada 31 Desember lalu, industri-industri tersebut kini harus membayar harga gas dengan tarif normal.
“Ya itulah, itulah problemnya,” kata Agus saat menjelaskan dampak dari penghentian HGBT terhadap sektor industri.
Baca Juga: Bahlil Bawa Kabar Baik Buat Pengusaha! Gas Murah untuk 7 Sektor Industri Dipastikan Berlanjut!
Lebih lanjut, Agus menyoroti persoalan bukan hanya pada harga gas, tetapi juga pada kinerja PT Pertamina Gas Negara (PGN) dalam menyalurkan gas ke sektor industri. Ia menyebutkan bahwa banyak pelaku industri mengeluhkan rendahnya kompetensi PGN dalam menjalankan tugasnya.
“Banyak keluhan yang saya dapati dari industri berkaitan dengan kompetennya yang rendah dari PGN,” imbuh Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement