Belajar Berani Ambil Keputusan dari Martua Sitorus, Keluar dari Wilmar dan Menggurita Lewat KPN Corp

Thio Seng Hap, atau dikenal juga sebagai Martua Sitorus, adalah sosok pengusaha yang menjadi salah satu ikon penting dalam industri kelapa sawit di Indonesia. Lahir pada tahun 1960 di Pematang Siantar, Sumatera Utara, ia adalah anak kedua dari lima bersaudara dalam keluarga sederhana yang memiliki toko bernama UD Sadar.
Meski keluarga Martua termasuk salah satu yang terpandang di Pematang Siantar, perjalanan hidupnya tidak selalu mudah. Ketekunan dan kerja kerasnya membuat Martua mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi di Universitas HKBP Nomensen di Medan.
Martua memulai bisnis transportasi di Medan dengan modal sembilan unit truk yang diberikan oleh orang tuanya. Di akhir 1980-an, ia mendirikan pabrik kecil pengolahan palm kernel (produk sampingan kelapa sawit) dengan kapasitas produksi sekitar 40 ton per hari di Belawan. Pada saat yang sama, ia juga mulai belajar berdagang minyak goreng dari Grup Salim dan Grup Sinarmas, yang memberinya jaringan bisnis yang luas di industri ini.
Pada periode itu, Martua bertemu dengan William Kuok, keponakan Robert Kuok, seorang pengusaha terkemuka asal Malaysia yang dikenal sebagai raja minyak sawit dan gula dunia. William, yang saat itu telah keluar dari Kuok Group, akhirnya menjalin kerja sama dengan Martua. Pertemuan ini menjadi titik penting dalam perjalanan bisnis Martua.
Baca Juga: Lippo Group dan PT Pertamina Retail Sepakat Menjalin Kerja Sama Pengembangan Bisnis
Pada tahun 1991, Martua Sitorus bersama William Kuok mendirikan Wilmar International, sebuah perusahaan pengolahan kelapa sawit. Nama "Wilmar" berasal dari gabungan nama mereka, William dan Martua.
Awalnya, Wilmar mengelola 7.100 hektar perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini terus berkembang pesat hingga mampu membangun lebih dari 500 pabrik dengan jaringan distribusi di Tiongkok, India, Indonesia, dan lebih dari 50 negara lainnya. Wilmar juga memproduksi berbagai merek terkenal seperti minyak goreng Sania, Fortune, Sovia, dan tepung terigu Sania.
Kesuksesan Wilmar membuat Martua Sitorus menjadi salah satu pengusaha paling sukses di Indonesia. Menurut Forbes, pada tahun 2020, kekayaan Martua mencapai US$ 2 miliar, menempatkannya di posisi ke-12 orang terkaya di Indonesia.
Di tengah suksesnya Wilmar, Martua Sitorus mengundurkan diri dari posisi Direktur Non-Eksekutif Non-Independen pada 15 Juli 2018. Tak ada yang tahu pasti alasan Martua mengambil keputusan ini, meski beberapa pihak mengaitkannya dengan laporan deforestasi yang diterbitkan Greenpeace pada tahun itu.
Setelah pensiun, Martua tetap aktif di dunia bisnis dan bahkan makin menggurita. Bersama saudaranya, Ganda Sitorus, Martua mendirikan Gama Corp, yang kini dikenal sebagai KPN Corp. Perusahaan ini bergerak di berbagai sektor, termasuk perkebunan kelapa sawit, properti, dan manufaktur semen.
Baca Juga: Rahasia Sukses Openspace dalam Dongkrak Ekosistem Bisnis Startup, Ini Dia!
Di bawah bendera Gama Corp, Martua mengelola lebih dari 250 ribu hektar perkebunan kelapa sawit kala itu melalui KPN Plantation atau sebelumnya Gama Plantation.
Selain sawit, perusahaan ini juga memiliki proyek properti besar, seperti pembangunan kota mandiri di Medan yang merupakan hasil kerja sama dengan Grup Ciputra. Selain itu, produsen semen keluarga di bawah Gama Corp, Cemindo Gemilang, mencatatkan sahamnya pada tahun 2021 dan berhasil mengumpulkan US$ 77 juta. Perusahaan rumah sakit mereka, Murni Sadar, juga menggelar IPO pada tahun 2022 dengan pendapatan sebesar US$ 21 juta.
Menurut laporan Forbes tahun 2024, kekayaan Martua Sitorus mencapai US$ 3,5 miliar (sekitar Rp 57 triliun), menjadikannya orang terkaya ke-18 di Indonesia. Kesuksesannya di berbagai sektor bisnis membuktikan kegigihan dan visi seorang Martua Sitorus, dari seorang anak kecil di Pematang Siantar hingga menjadi salah satu tokoh terkemuka dalam dunia bisnis global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement