Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nantikan Kepastian, Bursa Asia Waspada Jelang Pelantikan Trump

Nantikan Kepastian, Bursa Asia Waspada Jelang Pelantikan Trump Kredit Foto: Instagram/Donald Trump
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia menutup perdagangan pekan lalu dengan hasil yang beragam pada Jumat (17/1). Pasar  tengah waspada jelang pelantikan dari Donald Trump di Amerika Serikat (AS).

Dilansir Senin (20/1), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama yang tergolong masuk dalam Bursa Asia. Semua indeks bergerak secara variatif namun cenderung stagnan:

  • IHSG (Indonesia): Naik 0,66% ke7.154,66.
  • Nikkei 225 (Jepang): Melemah  0,31% ke 38.451,46.
  • Shanghai Composite (China): Menguat 0,18% ke 3.241,82.
  • FBM KCLI (Malaysia): Menguat 0,72%)ke 1.566,72.
  • Strait Times (Singapura): Menguat 0,25% ke 3.810,78.
  • ASX 200 (Australia): Melemah 0,20% ke 8.310,40.
  • Kospi (Korea Selatan): Melemah 0,16% ke 2.523,55.
  • Hang Seng (Hong Kong): Menguat 0,31% ke 19.584,06.

Mengutip dari Antara, Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan pasar tengah fokus pasar pada pelantikan dari Donald Trump. Mereka khawatir dengan arah kebijakan ekonomi dan geopolitik yang berpotensi akan memicu perang dagang.

Bukan tanpa alasan, sosok tersebut beberapa kali mengatakan akan menerapkan sejumlah kebijakan kontroversial seperti pengetatan imigrasi hingga tarif impor baru yang mana dapat memicu gejolak inflasi di AS.

Kekhawatiran tersebut disusul dengan adanya ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih cepat dari Federal Reserve (The Fed). 

Pernyataan Gubernur The Fed, Christopher Waller, baru-baru ini juga mengindikasikan potensi penurunan suku bunga jika ada pelemahan ekonomi di AS.

Meski begitu, terdapat sedikit angin segar dari China. Data ekonomi negara tersebut baru-baru ini berhasil melampaui ekspektasi pasar. 

Baca Juga: Bakal Delisting, Panasia Indo (HDTX) Bersiap Buyback 39,76 Juta Lembar Saham

Ekonomi China tumbuh 5,4% (yoy) di kuartal IV 2024. Capaian tersebut melampaui estimasi pasar sebesar 5,0%. Stimulus ekonomi yang dilakukan pemerintah dengan ini menunjukkan efeknya meskipun sektor properti dan utang pemerintah daerah masih menjadi tantangan tersendiri di China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: