
Harga minyak mentah menutup pekan lalu dengan mengalami koreksi dalam perdagangan di Jumat (17/1). Pasar tak hanya mengambil aksi pengambilan keuntungan namun juga waspada terhadap kemungkinan gangguan pasokan minyak akibat sanksi baru Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Senin (20/1), harga minyak mentah Brent tercatat menurun 0,6% menjadi US$ 80,79 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tercatat menurun -1% menjadi US$ 77,88 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Jelantah UCollect Mengikuti Harga Pasar, Bisa Cek di MyPertamina
Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn mengatakan pasar tengah waspada terhadap dipeluasnya sanksi terhadap Rusia.
AS kini turut menargetkan sanksinya kepada produsen minyak dan kapal tanker dari negara terkait yang menyebabkan adanya pengetatan pasokan minyak di Eropa, India hingga China.
Pasar juga tengah mengambil untung menyusul kenaikan harga minyak dalam sepekan ini. Harga Brent secara mingguan tercatat naik 1,3%. Sementara West Texas Intermediate secara mingguan tercatat naik 1,7%.
“Sanksi AS menyebabkan ketatnya pasokan di Eropa, India, dan China,” ujar Phil Flynn.
Di sisi lain, harga minyak juga ikut tertekan menyusul sedikit meredanya konflik serta ekspektasi penghentian serangan oleh milisi setempat terhadap kapal-kapal di Timur Tengah.
Israel juga baru-baru ini menyetujui perjanjian gencatan senjata dan membuka jalan bagi kembalinya sandera pertama dari Gaza.
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Energi, Pertamina Gencar Kembangkan Bioavtur dari Minyak Jelantah
Adapun pasar juga tengah menunggu pelantikan dari Donald Trump. Mereka tengah waspadai arah kebijakan presiden terpilih tersebut, salah satunya adalah kemungkinan sanksi lebih ketat terhadap Rusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement