- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
PLN IP Resmi Operasikan PLTA Jatigede, Pembangkit Energi Bersih dari Waduk Terbesar Kedua di Indonesia

PLN Indonesia Power (PLN IP) secara resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede dengan kapasitas 2x55 Megawatt (MW). Pembangkit ini berlokasi di Desa Kadujaya, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dan menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.
PLTA Jatigede berfungsi sebagai pembangkit yang mampu mengurangi emisi karbon hingga 415.800 ton per tahun, menjadi bagian dari upaya Indonesia dalam mengakselerasi transisi energi yang ramah lingkungan. Dengan pemanfaatan air dari Waduk Jatigede, yang merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia, pembangkit ini diyakini dapat memperkuat ketahanan energi di Tanah Air.
Dalam acara peresmian PLTA Jatigede, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan bahwa kedaulatan energi merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan mencapai tujuan menjadi negara maju.
"Kita ingin menjadi negara modern dan negara maju. Kita ingin meningkatkan kesejahteraan Bangsa Indonesia. Kita ingin menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia," ujar Prabowo, saat meresmikan PLTA Jatigede, Senin (20/1/2025).
Baca Juga: PLTA Jatigede Resmi Beroperasi, Perkuat Langkah Indonesia Transisi ke EBT
Presiden menambahkan bahwa energi merupakan sektor yang vital dan harus dikuasai serta dikelola dengan baik. Ia optimistis Indonesia dapat mencapai swasembada energi dalam waktu dekat.
"Saya kira dengan kemampuan kita, kita akan menuju ke swasembada energi dalam waktu yang tidak lama," lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, melaporkan bahwa pada peresmian ini terdapat 26 pembangkit listrik di 18 provinsi yang mayoritas menyuplai energi bersih. Total kapasitas 3,2 Gigawatt (GW) tersebut, 89 persen di antaranya berasal dari sumber energi bersih.
"Bapak Presiden kami juga laporkan, bahwa peresmian kali ini 26 pembangkit totalnya 3,2 Gigawatt dan ini tersebar di 18 provinsi. Dari total 3,2 Gigawatt tersebut 89 persen itu adalah energi bersih," kata Bahlil.
Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, mengungkapkan bahwa PLTA Jatigede yang diinisiasi sejak 1963 dan di-groundbreaking pada 2015 ini merupakan salah satu pembangkit yang mendukung swasembada energi dan meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia. PLTA ini diharapkan dapat mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 serta mendukung komitmen Net Zero Emission pada 2060.
Baca Juga: Menilik Perjalanan PLTA Jatigede, Pembangkit Hijau yang Akhirnya Beroperasi
PLTA Jatigede tidak hanya menjadi penghasil energi bersih, tetapi juga sebagai pembangkit peaker yang memastikan keandalan pasokan listrik di Indonesia, sehingga dapat menjadi pendungkung terwujudnya swasembada energi.
Ia menambahkan bahwa kehadiran PLTA Jatigede memperkuat komitmen PLN Indonesia Power dalam mendukung transisi energi bersih dan menyukseskan cita-cita Presiden Indonesia untuk menjaga kekayaan alam sebagai sumber energi, demi mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi.
PLTA Jatigede menjadi salah satu bukti nyata Indonesia dalam beralih ke energi terbarukan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang dapat mendukung keberlanjutan energi di masa depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement