
PT Jababeka Tbk, pengembang kota mandiri berbasis kawasan industri, semakin menunjukkan komitmennya untuk menciptakan kawasan industri yang berkelanjutan. Langkah tersebut terwujud melalui pelaksanaan workshop bertema "Emission Mapping and Decarbonization Strategy Capacity Building" pada 8–9 Januari 2025. Workshop ini melibatkan sekitar 30 peserta yang mewakili empat proyek kota mandiri di bawah naungan Jababeka, yakni Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Kawasan Industri Kendal, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, dan KEK Morotai.
Workshop ini diadakan untuk menyelaraskan pemahaman dan meningkatkan kapasitas pengelola kawasan industri dalam menjalankan program dekarbonisasi. Dengan tujuan untuk memastikan penurunan emisi karbon yang terukur dan efektif, acara ini menjadi sangat penting bagi Jababeka untuk memastikan implementasi yang sistematis dan terukur.
Menurut Reza Widyaprastha, HR Director PT Jababeka Tbk, pemetaan emisi dan strategi dekarbonisasi tidak hanya sebatas teori, namun lebih penting lagi adalah penerapannya dalam kebijakan konkret di tingkat operasional perusahaan. "Pemetaan emisi dan penyusunan strategi dekarbonisasi bukan hanya tentang teori, tapi lebih penting lagi, tentang bagaimana hal itu diterjemahkan menjadi kebijakan konkret yang dapat diimplementasikan di tingkat operasional perusahaan. Ini adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan komitmen jangka panjang dari seluruh tim yang terlibat," ujar Reza.
Baca Juga: Jababeka Luncurkan Shuttle K-99, Solusi Transportasi Hijau untuk Kota Jababeka
Workshop yang merupakan hasil kerja sama dengan Jababeka NZICC dan WRI Indonesia ini mengangkat topik-topik dasar menuju net zero, teknik pemetaan emisi, serta pengembangan strategi dekarbonisasi yang bisa diterapkan di kawasan industri dan pariwisata. Para pembicara dari WRI Indonesia menyampaikan pemaparan yang mendalam mengenai metodologi pemetaan emisi dan cara perhitungan emisi yang relevan dengan kebutuhan kawasan.
Salah satu fokus utama workshop ini adalah memberikan panduan praktis kepada pengelola kawasan industri dalam membantu tenant-tenant mempercepat transisi energi, melalui pemetaan emisi dan penyusunan program dekarbonisasi. Selain itu, para peserta juga diberikan wawasan mengenai kebijakan energi berkelanjutan, solusi teknologi ramah lingkungan, serta cara efisien mengoptimalkan penggunaan energi di kawasan industri.
"Diharapkan, workshop ini bisa menjadi langkah awal yang penting dalam mempercepat transformasi menuju kawasan yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan," ungkap Reza Widyaprastha.
Sesi diskusi interaktif dalam workshop ini memberi kesempatan kepada para peserta untuk berkontribusi merancang strategi dekarbonisasi berdasarkan studi kasus nyata. Hasilnya, beberapa solusi inovatif ditemukan oleh pengelola kawasan Jababeka, seperti pemulihan energi dari limbah (waste to energy), pengelolaan sampah dengan konsep zero waste to landfill, serta pengembangan energi terbarukan melalui solar farming untuk mendukung operasi kawasan industri yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Perkuat Ekosistem Jababeka Medical City, Jababeka Hadirkan Rumah Sakit Pendidikan
Para peserta juga membahas berbagai inisiatif berbasis alam yang bisa dilakukan untuk mendukung netralisasi karbon. Salah satunya adalah penanaman mangrove yang telah dilakukan di Kawasan Industri Jababeka Cikarang serta perluasan area hijau dalam kawasan untuk meningkatkan penyerapan karbon.
Secara keseluruhan, Reza Widyaprastha menyatakan bahwa workshop ini tidak hanya bertujuan untuk berbagi pengetahuan, namun juga merupakan bagian dari komitmen Jababeka untuk memimpin transformasi menuju kawasan industri yang lebih berkelanjutan. Dengan melibatkan semua pihak, termasuk mitra eksternal seperti WRI Indonesia, Jababeka optimis dapat menciptakan kawasan industri yang produktif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, serta menjadi contoh bagi kawasan industri lainnya di Indonesia dan Asia Tenggara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement