Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BVIC Klarifikasi Soal Nilai Akuisisi Bank Victoria Syariah oleh BTN, Benar Rp1,06 Triliun?

BVIC Klarifikasi Soal Nilai Akuisisi Bank Victoria Syariah oleh BTN, Benar Rp1,06 Triliun? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Victoria Internasional Tbk (BVIC) buka suara mengenai kabar akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan BVIC, Caprie Ardira Azhar, menyampaikan bahwa telah dilakukan penandatanganan PPJB (Pengikatan Perjanjian Jual Beli Bersyarat) antara Bank Victoria dan PT Victoria Investama Tbk (selaku  pemegang saham PT Bank Victoria Syariah) dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Terkait dengan nilai akuisisi Rp1,06 trilun yang beredar di media massa, Caprie menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan nilai nominal dari seluruh jumlah saham yang telah diterbitkan oleh BVIS sebanyak 1,06 miliar lembar saham dengan nilai nominal per lembar saham Rp1000. 

"Nilai transaksi atas penjualan saham BVIS kepada BTN akan dipublikasikan setelah selesainya rencana transaksi," ungkap Caprie. 

Adapun dana yang diperoleh dari pelepasan BVIS akan digunakan sebagai modal kerja dalam rangka pengembangan usaha terutama pemberian kredit serta memperbaiki maturity profile pendanaan secara keseluruhan untuk mempersempit maturity GAP yang ada.

Caprie menambahkan, rencana divestasi BVIS oleh PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dilakukan sesuai dengan Rencana Bisnis Bank 2025-2027 yang juga telah disampaikan kepada OJK Pengawasan Bank.

"Rencana divestasi juga dilakukan untuk meningkatkan fokus bisnis BVIC pada sektor perbankan konvensional dan dapat memberikan kesempatan bagi BVIC untuk mengoptimalkan permodalan serta menurunkan eksposur risiko bagi BVIC," imbuh Caprie. 

Di sisi lain, pelaksanaan divestasi juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional Bank dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk meningkatkan fokus pada pengembangan usaha terutama pemberian kredit.

Lebih lanjut, Caprie menyebut, proforma laporan posisi keuangan Bank Victoria per 30 September 2024 akan mengalami perubahan. Pertama, pada bagian asset yang berkaitan dengan rencana transaksi akan mengalami penurunan senilai kurang lebih Rp219 Miliar. Selain itu, akan ada pula peningkatan laporan laba rugi apabila rencana transaksi telah terealisasi.

"Nilai laba yang akan dibukukan pada laporan laba rugi Bank Victoria setelah selesainya rencana transaksi adalah sebesar nilai transaksi yang telah dikurangi dengan nilai penyertaan serta biaya-biaya sehubungan dengan rencana transaksi tersebut," ujar Caprie. 

Baca Juga: BTN Mulai Akuisisi Bank Victoria Syariah, Begini Detilnya!

Baca Juga: Bos DATA Buka Suara Soal Rencana Akuisisi oleh Grup Djarum

Adapun condition precedent (CP) atas rencana transaksi saat ini sedang dipersiapkan pemenuhan persyaratan-persyaratannya sebelum tanggal transaksi yang direncanakan akan selesai pada semester I 2025.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: