Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Hyundai hingga Lotte, Ini Deretan Chaebol Pemilik Perusahaan Besar di Korea Selatan

Ada Hyundai hingga Lotte, Ini Deretan Chaebol Pemilik Perusahaan Besar di Korea Selatan Kredit Foto: Reuters/Kim Hong-Ji
Warta Ekonomi, Jakarta -

Chaebol adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada konglomerat bisnis keluarga besar di Korea Selatan. Istilah ini berasal dari kata Korea “chae” yang berarti kekayaan, dan “bol” yang berarti klan. 

Chaebol merupakan struktur bisnis unik yang terdiri dari berbagai perusahaan yang dikelola oleh keluarga tertentu. Konglomerat ini memainkan peran kunci dalam membangun perekonomian Korea Selatan, terutama sejak masa industrialisasi cepat pada paruh kedua abad ke-20.

Chaebol tidak hanya menjadi motor penggerak ekonomi nasional, tetapi juga menjadi simbol modernisasi Korea Selatan di panggung global. Namun, di balik kesuksesannya, chaebol sering mendapat kritik terkait pengaruh besar yang mereka miliki terhadap politik dan ekonomi negara.

Lee Jae-yong

Lee Jae-yong, juga dikenal sebagai Jay Y. Lee, adalah seorang pengusaha Korea Selatan yang menjabat sebagai Wakil Ketua Samsung Electronics, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. 

Lee Jae-yong lahir pada tahun 1968 di Seoul, Korea Selatan. Ia adalah putra dari Lee Kun-hee, pendiri dan mantan Ketua Samsung Group. Lee Jae-yong memulai karirnya di Samsung pada tahun 1991 sebagai staf di departemen perencanaan strategis.

Pada tahun 1999, Lee Jae-yong menjadi Wakil Presiden Samsung Electronics dan memimpin divisi perangkat seluler. Di bawah kepemimpinannya, Samsung menjadi salah satu produsen perangkat seluler terbesar di dunia. Ia juga memimpin pengembangan teknologi 5G dan Artificial Intelligence (AI) di Samsung.

Pada tahun 2016, Lee Jae-yong terlibat dalam skandal korupsi yang melibatkan Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye. Ia dituduh memberikan suap kepada presiden untuk memperoleh dukungan bagi penggabungan dua anak perusahaan Samsung. Lee Jae-yong ditangkap dan dipenjara selama satu tahun sebelum dibebaskan pada tahun 2018.

Setelah dibebaskan dari penjara, Lee Jae-yong kembali ke Samsung dan memimpin perusahaan tersebut dalam menghadapi persaingan yang ketat di industri teknologi. Ia juga memimpin pengembangan teknologi baru, seperti teknologi 6G dan pengembangan perangkat seluler yang lebih canggih.

Kekayaan Lee Jae-yong, Wakil Ketua Samsung Electronics, tercatat sebesar US$8,1 miliar atau sekitar Rp 130 triliun menurut data Forbes Januari 2025. Dengan kekayaan tersebut, Lee Jae-yong menjadi orang terkaya di Korea Selatan versi Forbes. Kekayaannya meningkat karena harga saham Samsung yang meningkat, terutama setelah Nvidia memesan komponen memori buatan Samsung untuk chip AI mereka.

Baca Juga: Kisah 'Ngeyel' Mochtar Riady, dari Jaga Toko hingga Sukses Mewariskan Lippo Group

Chung Eui-sun

Chung Eui-sun adalah seorang pengusaha Korea Selatan yang menjabat sebagai Wakil Ketua Hyundai Motor Group, salah satu produsen otomotif terbesar di dunia. 

Chung Eui-sun lahir pada tahun 1970 di Seoul, Korea Selatan. Ia adalah putra dari Chung Mong-koo, mantan Ketua Hyundai Motor Group. Chung Eui-sun memulai karirnya di Hyundai pada tahun 1994 sebagai staf di departemen perencanaan strategis.

Pada tahun 2003, Chung Eui-sun menjadi Wakil Presiden Hyundai Motor Company dan memimpin divisi penjualan dan pemasaran. Di bawah kepemimpinannya, Hyundai menjadi salah satu produsen otomotif terbesar di dunia. Ia juga memimpin pengembangan teknologi kendaraan listrik dan otonom di Hyundai.

Chung Eui-sun dikenal sebagai seorang pemimpin yang inovatif dan berani mengambil risiko. Ia telah memimpin Hyundai dalam mengembangkan teknologi kendaraan listrik dan otonom, serta memperluas bisnis perusahaan ke pasar internasional. Pada tahun 2020, Hyundai meluncurkan merek kendaraan listrik baru, Ioniq, yang dipimpin oleh Chung Eui-sun.

Menurut Forbes, kekayaan Chung Eui-sun, Wakil Ketua Hyundai Motor Group, diperkirakan mencapai US$ 3,7 miliar atau sekitar Rp59,8 triliun pada Januari 2025. Ia menempati posisi ke-10 orang terkaya di Korea Selatan. Sementara itu, ayahnya Chung Eui-sun yang merupakan mantan Ketua Hyundai Motor Group Chung Mong-koo, memiliki kekayaan sekitar $4,5 miliar pada tahun 2024 menurut Real Time Billionaires.

Koo Kwang-mo

Koo Kwang-mo adalah seorang pengusaha Korea Selatan yang menjabat sebagai Ketua LG Corporation, salah satu konglomerat terbesar di Korea Selatan. 

Koo Kwang-mo lahir pada tahun 1971 di Seoul, Korea Selatan. Ia adalah putra dari Koo Cha-yul, mantan Wakil Ketua LG Corporation. Koo Kwang-mo memulai karirnya di LG pada tahun 1995 sebagai staf di departemen perencanaan strategis.

Pada tahun 2006, Koo Kwang-mo menjadi Wakil Presiden LG Corporation dan memimpin divisi perencanaan strategis. Di bawah kepemimpinannya, LG menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia. Ia juga memimpin pengembangan teknologi OLED dan 5G di LG.

Koo Kwang-mo dikenal sebagai seorang pemimpin yang inovatif dan berani mengambil risiko. Ia telah memimpin LG dalam mengembangkan teknologi baru, seperti teknologi OLED dan 5G, serta memperluas bisnis perusahaan ke pasar internasional.

Kekayaan Koo Kwang-mo, Ketua LG Corporation, diperkirakan mencapai US$1,5 miliar atau sekitar Rp24 triliun per Januari 2025 menurut Forbes. Ia menempati posisi ke-19 orang terkaya di Korea Selatan.

Chey Tae-won

Chey Tae-won adalah seorang pengusaha Korea Selatan yang menjabat sebagai Ketua SK Group, salah satu konglomerat terbesar di Korea Selatan. 

Chey Tae-won lahir pada tahun 1960 di Seoul, Korea Selatan. Ia adalah putra dari Chey Jong-hyon, pendiri SK Group. Chey Tae-won memulai karirnya di SK Group pada tahun 1987 sebagai staf di departemen perencanaan strategis.

Pada tahun 1998, Chey Tae-won menjadi Wakil Presiden SK Group dan memimpin divisi perencanaan strategis. Di bawah kepemimpinannya, SK Group menjadi salah satu perusahaan terbesar di Korea Selatan. Ia juga memimpin pengembangan teknologi baru, seperti teknologi energi terbarukan dan teknologi informasi.

Chey Tae-won dikenal sebagai seorang pemimpin yang inovatif dan berani mengambil risiko. Ia telah memimpin SK Group dalam mengembangkan teknologi baru, seperti teknologi energi terbarukan dan teknologi informasi, serta memperluas bisnis perusahaan ke pasar internasional.

Chey Tae-won telah menerima beberapa penghargaan untuk kepemimpinannya di SK Group, termasuk "Pengusaha Tahun Ini" oleh Ernst & Young pada tahun 2011. Kekayaan terbaru Chey Tae-won, Chairman SK Group, diperkirakan mencapai US$1,1 miliar atau sekitar Rp17,7 triliun, menurut Forbes pada Januari 2025. Ia menempati posisi ke-24 orang terkaya di Korea Selatan.

Baca Juga: Jalan Sukses Lim Goh Tong Sang Pendiri First World Hotel, dari Tukang Kayu hingga Bangun Hotel 7.351 Kamar

Shin Dong-bin

Shin Dong-bin adalah seorang pengusaha Korea Selatan yang menjabat sebagai Ketua Lotte Group, salah satu konglomerat terbesar di Korea Selatan. 

Shin Dong-bin lahir pada tahun 1954 di Seoul, Korea Selatan. Ia adalah putra dari Shin Kyuk-ho, pendiri Lotte Group. Shin Dong-bin memulai karirnya di Lotte pada tahun 1973 sebagai staf di departemen perencanaan strategis.

Pada tahun 1990, Shin Dong-bin menjadi Wakil Presiden Lotte Group dan memimpin divisi perencanaan strategis. Di bawah kepemimpinannya, Lotte menjadi salah satu perusahaan terbesar di Korea Selatan. Ia juga memimpin pengembangan bisnis Lotte di bidang ritel, makanan, dan pariwisata.

Shin Dong-bin dikenal sebagai seorang pemimpin yang inovatif dan berani mengambil risiko. Ia telah memimpin Lotte dalam mengembangkan teknologi baru, seperti teknologi e-commerce dan teknologi informasi, serta memperluas bisnis perusahaan ke pasar internasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: