Kredit Foto: Unsplash/Kon Karampelas
Isu akuisisi TikTok terus menjadi perbincangan, kini wacana tersebut diwarnai dengan isu adanya keterlibatan dari Oracle dan Microsoft. Kedua perusahaan tersebut disebut-sebut akan menjadi pengendali dari TikTok di Amerika Serikat (AS).
Mengutip National Public Radio (NPR), Senin (27/1), Oracle dan Microsoft disebutkan akan menggeser kepemilikan saham mayoritas dari ByteDance di TikTok. Nantinya, algoritma aplikasi, pengumpulan data dan pembaruan perangkat lunak akan diawasi oleh Oracle.
Baca Juga: Ratu TikTok dari Keluarga Sederhana Ini Suka Berbagi Gift Singa
"Tujuannya adalah agar Oracle dapat memantau dan mengawasi secara efektif apa yang sedang terjadi dengan TikTok. ByteDance tidak akan sepenuhnya hilang, tetapi akan meminimalkan kepemilikan China," ujar NPR.
Meskipun baru sebatas spekulasi, ByteDance diyakini dapat meraup setidaknya US$200 miliar atau sekitar Rp3.240 triliun (kurs jisdor Rp16.200 per dolar AS) dari kesepakatan dengan Oracle dan Microsoft.
Adapun TikTok, Oracle, Microsoft dan Gedung Putih belum memberikan komentar terkait dengan spekulasi akuisisi dari TikTok di AS.
Sebelumnya, TikTok telah melewati tenggat waktu pada 19 Januari 2025 untuk mencapai pemisahan dari ByteDance. Namun Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang bertujuan untuk memberikan perpanjangan 75 hari.
Baca Juga: Donald Trump Tuntut 50% Saham TikTok untuk Amerika Serikat!
Perintah tersebut guna memberikan ruang untuk penjualan TikTok. Trump menyarankan agar aplikasi tersebut dijual melalui usaha patungan, dengan kemungkinan pihak dari negaranya menguasai setengah dari TikTok.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement