- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Bahlil: Indonesia Punya 40 Ribu Sumur Migas, Tapi Hanya 16 Ribu yang Aktif

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 40 ribu sumur minyak dan gas bumi (migas). Namun, hanya 16 ribu sumur yang aktif berproduksi, sedangkan sisanya dalam kondisi idle atau tidak beroperasi selama dua tahun berturut-turut.
Kondisi ini menjadi perhatian serius, mengingat kebutuhan minyak domestik Indonesia saat ini mencapai 1,6 juta barel per hari (BOPD), di mana sekitar 1 juta BOPD masih harus dipenuhi melalui impor.
"Kemarin di 2024, dua bulan terakhir, itu (lifting minyak) sekitar 600.000 barrel per day. Jadi kita sekarang, impor per hari itu 1 juta barrel per day," ujar Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/01/2025).
Untuk mengatasi persoalan ini, Bahlil berencana mengoptimalkan sumur-sumur migas yang ada, termasuk melelang 60 Wilayah Kerja (WK) migas dalam rentang waktu 2025-2028. Langkah ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada energi.
Baca Juga: Menteri ESDM Tekankan Pentingnya Naikkan Lifting dan Percepatan Lelang 60 WK Migas
"Pak Presiden targetkan di 2028-2029 sudah harus kita punya lifting kurang lebih sekitar 900 ribu sampai 1 juta. Ini bukan pekerjaan gampang. Tapi ya, saya sebagai anak dari timur kan enggak boleh menyerah," lanjutnya.
Selain melelang WK migas, Bahlil juga menyiapkan sejumlah strategi lain untuk mengurangi ketergantungan pada impor minyak. Di antaranya adalah mengaktifkan kembali sumur-sumur idle, mengimplementasikan Enhanced Oil Recovery (EOR) pada sumur eksisting, serta mendorong operator migas untuk segera menggarap sumur yang telah dieksplorasi.
"Yang pertama sumur-sumur idle yang kita kerjakan. Yang kedua adalah kita mengoptimalkan sumur-sumur yang ada itu dengan teknologi termasuk EOR. Dan yang ketiga, ada 300 sumur yang sudah selesai eksplorasi tapi belum POD (Plan of Development), ini segera didorong untuk produksi," tutup Bahlil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement