Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dikerek Sektor Teknologi, Wall Street Dibayangi Implementasi Kebijakan Trump

Dikerek Sektor Teknologi, Wall Street Dibayangi Implementasi Kebijakan Trump Kredit Foto: Twitter/@EugeneJarecki
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Amerika Serikat (Wall Street) ditutup menguat pada perdagangan di Kamis (30/1). Investor cukup optimistis dengan kebangkitan sektor teknologi meski tengah waspada soal kebijakan tarif impor yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Dilansir dari CNBC International, Jumat (31/1), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama yang tergabung dalam Wall Street. Mayoritas mencatatkan penguatan usai pergerakan yang fluktuaktif:

  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): Melemah 0,38% ke 44.882,13.
  • S&P 500 (SPX): Naik 0,53% ke 6.071,17.
  • Nasdaq Composite (IXIC): Naik 0,25% ke 19.681,75.

Chief Market Strategist B. Riley Wealth Management, Art Hogan, mengatakan bahwa sektor teknologi menjadi pusat perhatian setelah beberapa raksasa industri terkait merilis laporan keuangan mereka di AS.

Meta (Facebook), Tesla sukses mencatatkan penguatan dalam bursa, namun hal sebaliknya justru dirasakan oleh Microsoft. Hal tersebut menyusul proyeksi pendapatan mereka yang kurang memuaskan bagi investor. Pasar juga menantikan laporan keuangan Apple dan Amazon.

“Secara umum, laporan keuangan sektor teknologi masih cukup solid. Sebagian besar perusahaan mampu bertahan dari volatilitas pasar,” ujar Art Hogan.

Pasar di sisi lain juga  bereaksi terhadap data pertumbuhan ekonomi yang tak memenuhi ekspektasi di kuartal IV 2024. Data tersebut tercatat hanya mencapai 2,3%.

Federal Reserve (The Fed) juga turut menjadi perhatian setelah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%–4,5%.

Kedua data tersebut menjadi indikator perekonomian dari AS. Meski begitu, pasar menunggu data lanjutan dari Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE).

“The Fed belum memangkas suku bunga, yang berarti ekonomi masih cukup kuat. Namun, investor tetap waspada terhadap potensi kebijakan pemerintahan baru,” kata Hogan.

Baca Juga: Rogoh Kocek Miliaran, Bos Emiten Kendaraan Listrik Serok 25 Juta Saham VKTR

Adapun pasar juga menantikan implementasi kebijakan tarif baru dari Presiden AS, Donald Trump. Presiden disebut akan menerapkan tarif baru mulai bulan depan untuk Meksiko dan Kanada.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: