- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Efek Kebijakan Tarif, Bursa Asia Dibayangi Ancaman Perang Dagang China-AS
Kredit Foto: AP Photo/Andy Wong
Bursa Asia mengalami penurunan tajam pada penutupan perdagangan di Senin (3/2). Indeks-indeks utama kawasan ini melemah akibat kebijakan tarif baru yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Dilansir dari CNBC International, berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergolong masuk ke Bursa Asia. Hampir semua indeks mencatatkan penurunan yang tajam:
- S&P/ASX 200 (Australia): Turun 1,79% ke level 8.379,4.
- Nikkei 225 (Jepang): Merosot 2,66% ke 38.520,90.
- Topix (Jepang): Turun 2,45% ke 2.720,39.
- Kospi (Korea Selatan): Terpangkas 2,52% ke 2.453,95.
- Kosdaq (Korea Selatan): Anjlok 3,36% ke 703,8.
- Hang Seng (Hoeng Kong): Turun 0,03% ke 20.217,26
Kebijakan Donald Trump terkait dengan tarif memicu kekhawatiran akan perang dagang, apalagi salah satu yang terkena dampak kebijakan tersebut adalah China. Negara itu diketahui terkena kebijakan tarif baru sebesar 10%.
China yang perekonomiannya belum pulih dikhawatirkan mengalami tekanan lanjutan yang mana berdampak terhadap negara-negara yang perekonomiannya bergantung terhadap konsumsi di China.
Adapun Bursa China belum dapat menunjukkan efek dari kebijakan tarif karena masih ditutup menyusul libur dari Tahun Baru Imlek. Namun diperkirakan bahwa kebijakan tarif akan berdampak besar terhadap China.
China sendiri telah memberikan reaksi yang keras terhadap kebijakan tarif. Beijing menjanjikan pembalasan serta akan menuntut balik kebijakan tersebut di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Baca Juga: Dulu Valuasinya Kalahkan Ford, Kini Produsen Mobil Listrik China Ini Kesulitan Cari Investor
Trump sendiri tampaknya terbuka untuk negosiasi terkait dengan kebijakan tarif. Hal ini menyusul penundaan kebijakan terkait selama satu bulan untuk Meksiko. Hal tersebut menyusul kesepakatan kedua negara untuk menekan peredaran narkoba dalam kawasan perbatasan Meksiko-AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement