- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Gak Hanya Dunia, Wall Street Ikut Terkena Imbas Kebijakan Tarif Donald Trump

Bursa Amerika Serikat (Wall Street) tertekan dalam perdagangan di Senin (3/2). Sentimen negatif menyelimuti investor menyusul kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Dilansir dari CNBC International, berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergabung dalam Wall Street. Semua indeks utama mencatatkan koreksi yang signifikan:
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): Melemah 0,28% ke 44.421,91.
- S&P 500 (SPX): Turun sebesar 0,76% ke 5.994,57.
- Nasdaq Composite (IXIC): Melemah 1,2% ke 19.391,96.
Donald Trump kembali membuat pasar bergejolak dengan penetapan tarif sebesar 25% untuk Meksiko dan Kanada. Ia juga melanjutkannya dengan menetapkan tarif sebesar 10% untuk China.
Keputusan tersebut memicu kekhawatiran terkait dengan potensi dagang serta efeknya terhadap perusahaan domestik yang bergantung terhadap impor dari negara-negara terkait di AS.
Namun angin segar datang setelah ada kabar bahwa kebijakan tarif ditunda selama satu bulan untuk Meksiko. Trump mengatakan dirinya telah melakukan pembicaraan dan mencapai kesepakatan dengan Meksiko. Negara itu setuju untuk memperkuat keamanan guna mencegah peredaran narkoba dalam kawasan perbatasan antara Meksiko dan AS.
Analis Global Macquarie, Thierry Wizman menyebut bahwa hal ini sebagai sinyal bahwa masih ada kesempatan untuk menghindari perang dagang dan mengamankan stabilitas pasar.
“Dari sudut pandang ekonomi, lebih mudah bagi Kanada dan Meksiko untuk memberikan konsesi daripada harus berhadapan langsung dengan Trump,” ujar Thierry.
Kendati demikian, ketidakpastian masih menyelimuti pasar. Trump dikenal sering menggunakan kebijakan tarif sebagai alat negosiasi dalam perundingan internasional.
Baca Juga: Trump Melunak, Prospek Ditundanya Kebijakan Tarif Kikis Dolar AS
Thierry menambahkan bahwa tekanan politik dan respons pasar dapat mendorong semua pihak mencari solusi yang lebih menguntungkan, sebagaimana terjadi dalam negosiasi perdagangan pada 2018.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement