
Tingkat kemiskinan di Kota Cilegon terus menunjukkan tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, persentase penduduk miskin di Cilegon turun dari 3,98% pada 2023 menjadi 3,75% pada 2024. Angka ini menjadikan Cilegon sebagai kota dengan tingkat kemiskinan terendah kedua di Banten, setelah Tangerang Selatan yang mencatat angka 2,30% pada 2024.
Keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai kebijakan strategis yang diterapkan Pemerintah Kota Cilegon, seperti penguatan program bantuan sosial, peningkatan akses pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, menegaskan bahwa pemerintah berupaya memastikan setiap warga memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan membangun usaha mandiri.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga Cilegon memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan menciptakan usaha mandiri. Dengan mendorong UMKM dan pelatihan kerja yang inovatif, kami yakin dapat menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera,” ujar Helldy.
Baca Juga: Helldy Agustian Paparkan Capaian Selama Menjabat Wali Kota Cilegon
Sebagai upaya mendukung UMKM, Pemkot Cilegon menginisiasi berbagai program, termasuk pinjaman modal usaha dengan bunga 0%, pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) secara gratis, serta pembebasan biaya sertifikasi halal dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Langkah ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak pelaku usaha untuk berkembang dan meningkatkan daya saing mereka.
Selain itu, Pemerintah Kota Cilegon juga memperkuat akses pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat. Program beasiswa telah menjangkau ribuan anak dari keluarga kurang mampu, sementara layanan kesehatan berbasis komunitas semakin diperluas.
Untuk mengurangi angka pengangguran, Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon membuka akses pekerjaan bagi masyarakat dengan menggandeng industri dalam dan luar negeri. Program pemagangan yang diterapkan memungkinkan peserta memperoleh keterampilan kerja yang dapat langsung diaplikasikan di dunia industri.
Dukungan dari sektor swasta juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan strategi pengentasan kemiskinan di Cilegon. Berbagai perusahaan lokal berkolaborasi dengan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan menggelar pelatihan keterampilan.
Baca Juga: IPM Melonjak, Cilegon Tunjukkan Bukti Keberlanjutan Pembangunan
Menurut Dr. Adiwarman, pengajar di Departemen Ilmu Administrasi Fiskal Universitas Indonesia, keberhasilan ini merupakan bukti bahwa tata kelola kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta mampu menciptakan solusi optimal dalam penanggulangan kemiskinan.
“Keterjaminan ekonomi, fisik, dan psikologis adalah isu penting yang harus diprioritaskan, dan pemerintah harus menggandeng berbagai pemangku kepentingan untuk menjawab tantangan ini,” jelasnya.
Dengan berbagai program yang terus berjalan, Pemkot Cilegon optimis dapat menekan angka kemiskinan lebih jauh. Salah satu langkah strategis yang tengah dilakukan adalah peningkatan akses pelatihan kerja berbasis digital dan penguatan program kewirausahaan.
Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras semua elemen masyarakat.
“Dengan kolaborasi yang terus terjaga, kami optimis menciptakan masa depan Cilegon yang lebih sejahtera dan inklusif untuk semua warga,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement