Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

GoTo dan Grab Segera Merger, Kesepakatan Ditargetkan Tahun Ini!

GoTo dan Grab Segera Merger, Kesepakatan Ditargetkan Tahun Ini! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Grab Holdings dan GoTo Group mempercepat negosiasi merger dengan target mencapai kesepakatan pada tahun ini. Langkah ini bertujuan mengakhiri tekanan persaingan dan kerugian yang telah dialami selama bertahun-tahun di pasar internet Asia Tenggara.

Melansir Bloomberg, sumber yang mengetahui pembicaraan ini menyebut jika kedua perusahaan melihat 2025 sebagai waktu yang tepat untuk menyelesaikan merger. Selama bertahun-tahun, kedua raksasa transportasi online ini telah berupaya menemukan strategi terbaik untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi bisnis di wilayah dengan lebih dari 650 juta konsumen.

Baca Juga: Patrick Walujo Perpanjang Jabatan sebagai Direktur Utama GoTo hingga 2029

Grab, yang berbasis di Singapura dan didukung oleh Uber Technologies, serta GoTo, yang berbasis di Indonesia dengan dukungan investor seperti SoftBank Group, telah mengalami kemajuan menuju profitabilitas sejak melantai di bursa saham. Namun, persaingan sengit dalam menarik pengguna membuat harga layanan tetap terjaga tetapi dengan margin keuntungan yang terbatas.

Rintangan utama dalam proses merger ini mencakup ketidaksepakatan internal serta potensi hambatan regulasi terkait dominasi pasar di Indonesia dan Singapura. Sumber yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa meskipun pembicaraan semakin intensif, tidak ada jaminan bahwa kesepakatan akhir akan tercapai.

Baca Juga: Tengah Proses Merger Rp104 Triliun, Axiata dan Sinar Mas Sepakati MoU Digital di Hadapan Prabowo

Merger ini mendapat respons positif dari pasar. Saham GoTo naik 7,41 persen pada perdagangan Selasa (4/2/2025) ke posisi Rp87 per saham dari sebelumnya Rp81. Sementara itu, saham Grab Holdings Ltd yang diperdagangkan di Nasdaq melonjak 11,12 persen ke posisi US$5,04.

Di tengah pembicaraan merger, baik Grab maupun GoTo telah mengambil langkah strategis untuk memperbaiki kondisi keuangan mereka. Grab mengakuisisi jaringan supermarket di Malaysia dan aplikasi reservasi di Singapura, sementara GoTo sebelumnya setuju untuk melepas kendali atas divisi e-commerce yang merugi kepada TikTok dalam kesepakatan senilai US$1,5 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: