Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bapanas Pastikan Penyaluran Beras SPHP Ditunda, Ini Alasannya!

Bapanas Pastikan Penyaluran Beras SPHP Ditunda, Ini Alasannya! Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengonfirmasi adanya penundaan sementara penyaluran beras dalam Program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Langkah ini diambil untuk memastikan hasil panen raya petani terserap secara optimal dengan harga yang layak, yakni Rp6.500 per kilogram.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa keputusan ini bertujuan menjaga stabilitas harga gabah di tingkat petani agar mereka tetap sejahtera.

"Jangan kita gelontorkan terus, nanti harga gabahnya turun lagi. Kita ingin petani mendapat harga yang layak," ujar Arief dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Arief menegaskan bahwa penundaan ini akan berlangsung hingga panen raya berakhir pada April 2025. Keputusan ini telah dibahas dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) pemerintah untuk menghindari tekanan harga gabah akibat masuknya beras bantuan dalam jumlah besar di pasar.

Baca Juga: Harga Pembelian Gabah Dipatok Rp6.500 per Kg, Bulog Optimis Penyerapan Meningkat

“Jadi selama panen raya, atas hasil rapat koordinasi terbatas (rakortas) terakhir, kita hold dulu bantuan pangan. Sampai panennya selesai, panen raya sampai April ya mungkin," kata Arief.

Selain menjaga harga gabah, pemerintah juga mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA). Diversifikasi pangan dinilai menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Entry point-nya di situ. Tidak boleh berhenti pada upaya memastikan ketersediaan dan stabilitas pangan saja, tapi peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat,” imbuhnya.

Baca Juga: Presiden Prabowo Bela Petani soal Gabah: Berapapun Besar Penggilingan, Kalau Main-main akan Saya Tindak!

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa pemerintah akan kembali menyalurkan bantuan pangan setelah panen raya usai. Menurutnya, penundaan ini diperlukan karena musim panen tahun ini datang lebih awal, yakni pada Februari hingga April.

"Setelah panen raya selesai, kami akan kembali menggelar rapat untuk mendistribusikan bantuan pangan. Harga gabah petani harus tetap di angka Rp6.500," ujar Zulhas saat menghadiri acara Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Jakarta, Selasa malam (4/2/2025).

Zulhas juga menginstruksikan Bulog di tingkat kabupaten untuk memastikan penyerapan gabah petani sesuai dengan harga yang telah ditetapkan. Ia menegaskan bahwa pimpinan Bulog di daerah yang tidak menaati kebijakan ini akan dicopot dari jabatannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: