- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Pasar Berubah Arah, Perusahaan Migas Eropa Ini Perlahan Tinggalkan Pengembangan EBT

Equinor mengumumkan bahwa pihaknya akan menunda ambisi mereka terkait dengan pengembangan energi terbarukan menyusul adanya pergeseran kondisi pasar energi global.
Dilansir dari Reuters, Kamis (6/2), Equinor memutuskan untuk mengurangi target mreka dalam menambah ekosistem jaringan energi terbarukan hingga 2030. Adapun perusahaan ini diketahui memiliki ambisi untuk mengembangkan energi hijau melalui industri dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
"Untuk energi terbarukan, kami mengurangi target kapasitas yang terpasang menjadi 10-12 gigawatt pada tahun 2030," kata Equinor.
Target tersebut turun cukup jauh dari target perusahaan sebelumnya yang sebesar 12-16 gigawatt (GW). Equinor juga menghapus target sebelumnya untuk mengalokasikan 50% dari pengeluaran modal bruto ke energi terbarukan dan solusi rendah karbon di 2030.
Hal ini tidak terlepas dari perkembangan industri tenaga angin lepas pantai yang tengah menghadapi sejumlah tantangan besar seperti kenaikan suku bunga, inflasi biaya, hambatan pasokan, perubahan regulasi, dan margin keuntungan yang kurang menarik bagi investor.
Berubahnya Equinor dalam ambisinya membangun energi terbarukan juga menjadi catatan baru dari pemotongan target pengembangan energi hijau yang sebelumnya dilakukan oleh sejumlah perusahaan seperti BP dan Shell.
Baca Juga: SKK Migas Kejar Target Produksi 605 Ribu BOPD dari 15 Proyek Migas
Equinor sendiri mengatakan pihaknya tengah menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang memberikan sinyal terkait dengan perkembangan industri minyak dan gas, menyusul ambisi dari Amerika Serikat (AS).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement