Dolar AS Kembali Anjlok, Pasar Ragukan Ancaman Perang Dagang Trump

Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) kembali anjlok pada penutupan perdagangan di Rabu (5/2). Sentimen negatif menyelimuti dolar setelah munculnya ekspektasi yang kuat bahwa kebijakan tarif hanya bersifat politis.
Dilansir dari CNBC International, Kamis (6/2), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang global lainnya tercatat anjlok 0,435% ke 107,58. Padahal sebelumnya, indeks sempat mencatatkan level tertinggi.
Baca Juga: Tarif Trump Bersifat Politis, Investor Wall Street Menjadi Optimis
Analis ForexLive, Adam Button mengatakan kekhawatiran pasar terkait dengan ancaman perang dagang cukup reda dengan adanya sinyal bahwa kebijakan tarif bersifat politis atau hanya menjadi alat negosiasi dari Presiden AS, Donald Trump.
Sentimen tersebut muncul akibat adanya penangguhan kebijakan tarif selama satu bulan untuk Meksiko dan Kanada. Kedua negara tersebut mencapai kesepakatan dan bersedia memenuhi tuntutan dari AS.
Harapan serupa kini disematkan ke China. Negara Tirai Bambu sebelumnya membalas kebijakan tarif dengan melakukan hal serupa ke AS. Meski demikian, pasar berharap kesepakatan dapat tercapai antara China dan AS.
Harapan tersebut juga tidak terlepas dari tak agresifnya respons kedua pihak soal kebijakan tarif serta bagaimana adanya dorongan untuk diskusi dari Beijing. Presiden China, Xi Jinping diketahui ingin berdiskusi terkait kebijakan tarif dengan Presiden AS, Donald Trump.
“Pasar lega karena tidak ada yang memberikan respons yang terlalu agresif. China juga masih bersedia memberikan toleransi soal tarif dari AS,” ujar Adam.
Dolar juga mengalami tekanan dari data perekonomian terbaru dari AS. Sektor jasa negara tersebut baru-baru ini menunjukkan adanya perlambatan yang cukup signifikan.
Purchasing Managers' Index (PMI) Non-manufaktur Institute for Supply Management (ISM) juga turun menjadi 52,8 dari sebelumnya 54,0 di Desember 2024. Capaian tersebut jauh dari ekspektasi yang memperkirakan indeks ini akan naik ke 54,3.
Baca Juga: Riviera Plan, Resort Mewah Jadi Alasan Trump Ingin Kuasai Gaza
Meski demikian, terdapat harapan bahwa dolar akan menguat menyusul pernyataan dari Trump. Baru-baru ini sosok tersebut mengklaim bahwa dirinya tidak terburu-buru untuk berdiskusi soal kebijakan tarif dengan Presiden Xi Jinping.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement