Bank Digital Dituntut Lebih Adaptif di 2025, Begini Strategi Krom Bank

Bank Indonesia mencatat pertumbuhan transaksi perbankan digital sebesar 40,1% (YoY) pada November 2024, mencerminkan meningkatnya adopsi dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan berbasis teknologi. Prospek industri ini pun tetap menjanjikan, dengan Pendapatan Bunga Bersih (NII) diproyeksikan mencapai US$3,63 miliar pada 2025. Hal ini menegaskan peran bank digital dalam ekosistem keuangan nasional serta daya saingnya dengan bank konvensional melalui inovasi layanan yang lebih aman, kompetitif, dan fleksibel.
Meski demikian, PT Krom Bank Indonesia Tbk menilai berbagai tantangan tetap perlu diantisipasi guna mempertahankan pertumbuhan di industri perbankan digital. Presiden Direktur Krom Bank Indonesia, Anton Hermawan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul di 2025.
"Walaupun industri perbankan digital menunjukkan prospek cerah di 2025, kami menyadari bahwa berbagai tantangan perlu diantisipasi,” kata Anton dalam keterangan resminya, Rabu (5/1/2025).
Baca Juga: OJK Buka Suara Terkait Rencana IPO Dua Bank Digital
Anton menyoroti bahwa ketidakstabilan ekonomi global, fluktuasi harga komoditas, serta ketegangan geopolitik berpotensi menciptakan ketidakpastian yang dapat berdampak pada stabilitas industri perbankan digital. Selain itu, persaingan yang semakin ketat di sektor ini turut mendorong kebutuhan akan inovasi berkelanjutan agar tetap kompetitif.
Menanggapi kondisi tersebut, Krom Bank, yang merupakan bagian dari Kredivo Group, telah membuktikan resiliensinya dengan mencatatkan kinerja positif sejak mulai beroperasi pada 2024. Anton menekankan bahwa bank digital perlu menerapkan strategi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga adaptif dalam menghadapi tantangan yang ada.
Salah satu tantangan terbesar yang perlu dihadapi adalah pengetatan likuiditas akibat daya beli masyarakat yang menurun. Sepanjang 2024, pelemahan daya beli menjadi faktor utama yang berdampak langsung pada perbankan digital di 2025. Minimnya kenaikan upah serta harga barang yang tetap tinggi mendorong nasabah untuk menarik simpanan mereka, sehingga menyebabkan penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan perlambatan pertumbuhan kredit, sebagaimana diproyeksikan dalam Laporan Survei Perbankan Triwulan III 2024 dari Bank Indonesia.
“Untuk menghadapi tantangan ini, bank digital perlu menerapkan strategi inovatif, seperti menghadirkan produk pinjaman berbasis teknologi yang mempermudah akses kredit serta menawarkan deposito fleksibel yang lebih sesuai dengan kebutuhan nasabah,” imbuhnya.
Baca Juga: OJK Resmi Terbitkan Aturan Baru soal Rahasia Bank, Ini Isinya
Di sisi lain, persaingan suku bunga simpanan yang semakin ketat di antara bank digital juga menjadi tantangan tersendiri. Suku bunga tinggi memang efektif dalam menarik nasabah, tetapi tanpa strategi yang berkelanjutan, hal ini dapat membebani struktur keuangan bank. Oleh karena itu, Anton menilai bahwa bank digital harus mengadopsi pendekatan yang lebih holistik dengan mengombinasikan suku bunga menarik dan inovasi produk serta layanan bernilai tambah.
“Menghadapi tantangan di 2025, Krom Bank menegaskan komitmen untuk bertumbuh secara berkelanjutan dengan strategi adaptif dan berorientasi pada kebutuhan nasabah,” tuturnya.
Lebih lanjut, kondisi global yang tidak menentu akibat ketegangan geopolitik, kebijakan proteksionisme, dan fluktuasi harga komoditas turut meningkatkan volatilitas pasar, yang dapat berdampak pada stabilitas perbankan digital.
“Penguatan likuiditas, penyaluran kredit yang prudent, serta pengembangan produk keuangan inovatif menjadi kunci dalam menjaga daya saing di tengah lanskap perbankan digital yang dinamis,” urainya.
Dengan pendekatan tersebut, Krom Bank berkomitmen untuk menjaga profitabilitas dan memastikan kesehatan bank demi mendukung keberlanjutan jangka panjang, sekaligus menciptakan nilai lebih bagi ekosistem keuangan digital di Indonesia.
"Kami percaya bahwa dengan strategi yang tepat, pengelolaan risiko yang disiplin, dan inovasi yang berkelanjutan, Krom Bank dapat terus memberikan nilai tambah bagi nasabah sekaligus memperkuat posisi kami dalam industri perbankan digital di tahun 2025 dan seterusnya," tutup Anton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement