Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Ambil Untung, Harga Emas Masih Berpotensi Cetak Rekor Tertinggi

Investor Ambil Untung, Harga Emas Masih Berpotensi Cetak Rekor Tertinggi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Logam mulia kembali bergejolak, harga emas berserta hampir dengan semua komoditas logam mulia utama lainnya mengalami koreksi dalam perdagangan di Kamis (6/2). Pasar tampaknya tengah mengambil aksi ambil untung usai reli komoditas terkait.

Dilansir dari CNBC International, Jumat (7/2), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah logam mulia global. Hampir semua komoditas mencatatkan koreksi yang cukup signifikan:

  • Emas spot: Turun 0,4% ke US$2.853,83 per ons.
  • Emas berjangka Amerika Serikat (AS): Turun  0,5% ke US$2.877,9 per ons.
  • Perak spot: Turun 0,4% ke US$32,18 per ons.
  • Palladium: Anjlok 1,3% ke US$976,53 per ons.
  • Platinum: Naik 0,6% ke US$985,00 per ons.

Analis menyebut beberapa faktor menjadi penyebab pelemahan ini. Dolar AS menguat menjelang rilis data tenaga kerja. Imbal hasil obligasi juga naik tipis. Di sisi lain, investor memanfaatkan momentum ini untuk merealisasikan keuntungan.

Chief Operating Officer Allegiance Gold, Alex Ebkarian mengatakan bahwa pelemahan sejumlah komoditas logam mulia kali ini tidak terlepas dari aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor emas.

Menurutnya harga emas kemungkinan besar akan terus bergerak naik menyusul ketidakpastian ekonomi yang membuat permintaan aset safe-haven meningkat.

Belum adanya sinyal negosiasi terkait kebijakan tarif juga diprediksi akan terus memicu gejolak inflasi dan membuat minat terhadap emas tetap tinggi.

“Emas bisa menuju US$2.900 karena sentimen pasar masih sangat kuat,” kata Alex.

Baca Juga: Tak Bebaskan Fee untuk Kapal AS, Terusan Panama Akan Direbut Paksa Trump?

Pasar kini menunggu laporan ketenagakerjaan AS. Mereka memiliki ekspektasi bahwa nonfarm payrolls diperkirakan bertambah 170.000 pekerjaan setelah melonjak 256.000 di Desember 2024. Tingkat pengangguran juga diprediksi tetap di 4,1%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: