- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Ancaman Tarif Kembali Diungkit Trump, Bursa Eropa Dilanda Ketidakpastian

Bursa Eropa mengalami koreksi dalam penutupan perdagangan pekan lalu di Jumat (7/2). Investor menyoroti sejumlah dinamika ekonomi mulai dari kebijakan moneter hingga perkembangan terkait dengan penerapan kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama yang tergabung dalam Bursa Eropa. Semua indeks mencatatkan koreksi yang beragam:
- Stoxx 600: Turun 0,38% ke level 542,75.
- FTSE 100 (Inggris): Melemah 0,31% ke 8.700,53.
- DAX (Jerman): Turun 0,53% ke 21.787.
- CAC 40 (Prancis): Melemah 0,43% ke 7.973,03.
- FTSE MIB (Italia): Turun 0,18% ke 37.055,7.
- IBEX 35 (Spanyol): Melemah 0,33% ke 12.688,9.
Pasar Eropa menyorti sinyal perbaikan ekonomi dari wilayahnya, hal ini ditegaskan juga oleh keputusan pemangkasan suku bunga dari Bank of England (BoE). Bank sentral baru-baru ini memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
BoE juga mengisyaratkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada 2025. Namun, bank sentral juga mengungkit bahwa pemangkasan ini akan mengakibatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negaranya tahun depan menurun dari 1,5% menjadi 0,75%.
Di sisi lain, kebijakan tarif turut menjadi sorotan menyusul ketidakpastian hingga ancaman akan penerapannya terhadap Eropa. Presiden AS, Donald Trump baru-baru ini mengungkit dirinya akan kembali menerapkan kebijakan tersebut pada sejumlah negara mulai pekan ini.
“Saya akan mengumumkan minggu depan mengenai kebijakan tarif, sehingga kita diperlakukan setara dengan negara lain,” kata Trump.
Meski tak menyebutkan secara spesifik negara mana yang akan dikenakan, pasar menduga bahwa kebijakan tersebut bisa dikenakan untuk Uni Eropa.
AS juga turut mempengaruhi pasar dengan data perekonomian terbaru negara tersebut. Data tenaga kerja menunjukkan nonfarm payrolls hanya bertambah 143.000 di Januari 2024. Capaian tersebut jauh dari ekspektasi pasar yang sebesar 169.000. Namun, tingkat pengangguran turun dari 4,1% menjadi 4%.
Baca Juga: Pasar Kembali Soroti Ulah Trump, Harga Minyak Global Terancam Kembali Meradang
Data tersebut dinilai sebagai sinyal bahwa kebijakan suku bunga masih sulit untuk diprediksi menyusul kuatnya ketidakpastian ekonomi. Federal Reserve (The Fed) dapat memotong maupun mempertahankan suku bunga dalam kisanra 4,25% - 4,5%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement