Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanpa Roadmap Jelas, Proyek Bioetanol Berisiko Gagal

Tanpa Roadmap Jelas, Proyek Bioetanol Berisiko Gagal Kredit Foto: Kementerian ESDM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah didesak segera menyusun roadmap yang jelas dan terstruktur untuk pengembangan bioetanol sebagai bahan bakar nabati (BBN). Pasalnya, tanpa arah yang pasti, proyek strategis nasional (PSN) ini berisiko gagal. Demikian disampaikan pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Profesor Tumiran.

“Ya, bisa gagal. Makanya harus ada roadmap yang terstruktur. Siapa targetnya, pelakunya siapa, bagaimana skenario pricing, dan lain-lain. Semua harus jelas,” ujar Tumiran kepada media hari ini.

Menurut mantan anggota Dewan Energi Nasional (DEN) tersebut, roadmap yang baik harus mencakup target produksi hingga pemetaan bahan baku seperti tebu, jagung, dan singkong. Tanpa perencanaan matang, keseimbangan antara produksi dan penyerapan bioetanol bisa terganggu. “Kalau produksi berlimpah lalu tidak terserap, bagaimana? Makanya, harus ada sinergi. Skenario harus jelas,” tegasnya.

Baca Juga: Pemerintah Didorong Serius Kembangkan Bioethanol sebagai Bahan Bakar Nabati

Tumiran juga menyoroti pentingnya regulasi harga, termasuk penghapusan pajak untuk bioetanol sebagai BBN. “Karena bioetanol untuk BBN, misalnya, tentu tidak bisa disamakan dengan etanol untuk minuman keras. Itu juga harus dipetakan dulu oleh pemerintah. Termasuk apa saja hambatannya dan juga bagaimana skenarionya,” imbuhnya.

Senada dengan itu, peneliti ekonomi Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi, menegaskan bahwa roadmapmenjadi alat penting untuk memperjelas tahapan proyek besar seperti PSN. “Apalagi, proyek ini multisektor,” katanya.

Baca Juga: Demi Dorong Transisi Energi, Harga Bioethanol Harus Terjangkau

Acuviarta menekankan bahwa pengembangan bioetanol tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kementerian lain, seperti Kementerian Pertanian, juga harus berbagi peran. Tanpa roadmap, para pihak yang terlibat bisa berjalan sendiri-sendiri tanpa koordinasi yang jelas.

“Karena peran dan fungsi para pihak yang terlibat dalam pengembangan bioetanol akan menjadi tidak jelas di bagian hulu dan hilirnya,” ujar Acuviarta. Dengan adanya roadmap yang terstruktur, strategi, kebijakan, hingga pelaksanaan program dapat termonitor dengan baik, memastikan proyek bioetanol berjalan sesuai target.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: