Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transformasi Besar! Unilever Indonesia Siap Kejar Pertumbuhan di Paruh Kedua 2025

Transformasi Besar! Unilever Indonesia Siap Kejar Pertumbuhan di Paruh Kedua 2025 Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Unilever Indonesia, Tbk (Perseroan) mengumumkan strategi bisnisnya untuk 2025 dengan menekankan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Perusahaan akan terus menjalankan transformasi menyeluruh demi memperkuat daya saing, meningkatkan efisiensi operasional, serta memperluas distribusi.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menegaskan bahwa perseroan berkomitmen menjalankan strategi yang fokus pada pertumbuhan berkelanjutan, meskipun ada tantangan jangka pendek.

"Prioritas utama kami meliputi penajaman fokus pada area-area dengan potensi tinggi; menyelaraskan organisasi seraya membangun talenta yang kuat dan mumpuni di bidangnya; mempertajam keunggulan merek; serta terus meningkatkan efisiensi dan pelaksanaan operasional. Dengan memastikan implementasi strategi yang efektif dan memberikan hasil yang terukur, kami memposisikan bisnis kami untuk kesuksesan jangka panjang. Dengan perencanaan yang matang dan upaya yang terarah, kami yakin bahwa Perseroan dapat menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih kuat," ujar Benjie Yap, dalam acara Wawancara Eksklusif Virtual Laporan Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun 2024 oleh PT Unilever Indonesia, Tbk, Jakarta, Kamis (13/2/2025). 

Baca Juga: Duh! Penjualan dan Laba Unilever (UNVR) Kompak Anjlok pada 2024

Pada 2024, Unilever mencatat penjualan bersih Rp 35,1 triliun dengan laba bersih Rp 3,4 triliun. Namun, penjualan domestik mengalami penurunan 8,7% secara tahunan akibat pertumbuhan harga dasar (UPG) negatif -3,6% dan pertumbuhan volume dasar (UVG) negatif -5,2%. Laba bersih pun terkoreksi 29,8% dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan peningkatan investasi dalam transformasi bisnis.

Sepanjang 2024, Unilever meluncurkan 46 inovasi produk untuk memperkuat portofolio merek. Perusahaan juga melakukan berbagai upaya perbaikan operasional, termasuk mendivestasikan bisnis es krim demi efisiensi dan fokus pada lini bisnis utama.

"Sepanjang tahun 2024, kami mengambil tindakan yang tegas dan berani untuk menangani masalah-masalah utama dengan semaksimal mungkin. Meskipun berbagai upaya tersebut berdampak pada kinerja jangka pendek, namun langkah-langkah ini berhasil memperkuat fundamental bisnis kami. Berbagai tindakan untuk me-reset bisnis yang kami lakukan akan meringankan biaya dan mendorong pertumbuhan. Kami mulai melihat progres dan kami percaya upaya-upaya ini akan membangun landasan yang lebih kuat untuk pertumbuhan jangka panjang," tambahnya.

Baca Juga: Ditinggal Tiga Direktur, Unilever Indonesia Perkenalkan Jajaran Petinggi Baru

Unilever juga mengklaim keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi distribusi. Stok distributor dikurangi hingga 50% dari level 2021, mencapai titik terendah dalam lebih dari satu dekade. Perusahaan pun mencatat pencapaian zero overduedari mitra perdagangan distribusi (DT) serta menerapkan struktur harga yang lebih transparan.

Dengan marjin laba kotor sebesar 47,6%, Unilever memastikan bahwa program efisiensi operasional tetap berjalan optimal. Transformasi di sektor manufaktur dan produktivitas non-pabrik menjadi prioritas utama untuk menjaga profitabilitas di tengah persaingan ketat industri FMCG.

Perusahaan optimistis langkah-langkah strategis ini akan menunjukkan hasil positif pada paruh kedua 2025, seiring dengan perbaikan fundamental bisnis dan pertumbuhan jangka panjang yang lebih solid.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: